Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
EKONOM Ryan Kiryanto memperkirakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) akan tetap mempertahankan suku bunga acuan alias BI 7 Day Reserve Repo Rate (BI7DRRR) di level 3,5% pada Juli 2021. Alasannya, realisasi dan outlook inflasi masih rendah berkisar 1,8%-2,2% di 2021.
Selain itu, tekanan eksternal masih tinggi terutama dengan recovery ekonomi Tiongkok dan Amerika Serikat (AS).
Kemungkinan akan ada pula potensi kenaikan inflasi global seiring dengan pertumbuhan ekonominya.
Nilai tukar rupiah juga masih tertekan oleh sentimen penguatan dolar AS terhadap mata uang kuat dunia lain.
"Masih ada juga sentimen negatif terhadap perekonomian nasional seiring dengan tingginya angka kasus covid-19 secara harian rata-rata lebih dari 40.000 kasus sepekan ini," kata Ryan, Rabu (21/7).
Untuk menjaga kepercayaan pasar, pilihan Bank Indonesia yaitu mempertahankan suku bunga acuan. "Pilihan mempertahankan suku bunga acuan merupakan yang terbaik di masa pandemi saat ini," kata Ryan.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, mengatakan Bank Indonesia belum perlu melakukan tapering di 2021. Kondisi perekonomian dan sektor keuangan domestik tengah dalam tekanan akibat gelombang kedua covid-19 yang memaksa pemerintah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Baca juga: Semester I 2021, Defisit Anggaran Capai Rp283,2 Triliun
Kebijakan moneter di tengah kondisi ini diharapkan tidak menambah kompleks permasalahan. Dia menilai belum mendesak untuk menaikan suku bunga acuan. (OL-14)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
Sejak awal tahun hingga 3 Juli 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI masing-masing sebesar Rp52,95 triliun dan Rp34,72 triliun.
Sistem pembayaran digital QRIS Tap ditargetkan mendukung percepatan digitalisasi pembayaran di Sulawesi Selatan
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved