Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik. Sentimen utama akan berasal dari arah kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 15-16 Juli 2025, untuk menentukan kebijakan terkait suku bunga acuan.
“Diperkirakan pada pekan ini, jika IHSG mampu breakout MA200 di level 7.085, berpeluang menguji resistance di level 7.100 sampai 7.150," ujar Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim di Jakarta, Senin.
Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan hasil RDG Bank Indonesia yang akan diumumkan pada Rabu (16/7), diperkirakan BI Rate akan diturunkan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25%.
Dari mancanegara, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan memberlakukan tarif impor sebesar 30% terhadap Uni Eropa dan Meksiko mulai 1 Agustus 2025, karena gagal mencapai kesepakatan dagang komprehensif dengan AS. Selain itu, Trump diperkirakan akan berlanjut mengirimkan surat penetapan tarif impor kepada negara-negara lain. Fokus perhatian pelaku pasar pada pekan ini masih akan tertuju pada perkembangan tarif AS, serta dampaknya terhadap prospek ekonomi dan pasar.
Di sisi lain, pelaku pasar juga menantikan earning season kuartal II- 2025 di bursa saham Wall Street, AS.
IHSG hari ini juga akan dipengaruhi data ekonomi yang akan dirilis selama pekan ini, diantaranya data inflasi dari AS dan Inggris, data industrial production dari Euro Area, serta data pertumbuhan ekonomi Tiongkok.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 25 Agustus 2025, dibuka menguat 73,72 poin atau 0,94% ke posisi 7.932,57.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 21 Agustus 2025, dibuka melemah 39,99 poin atau 0,50% ke posisi 7.903,83.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 20 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar. Sentimen utamanya akan berasal dari tingkat domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 19 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat pada Jumat (15/8), di jelang pembacaan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke level 8.000 dalam sepekan mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 25 Agustus 2025, dibuka menguat 73,72 poin atau 0,94% ke posisi 7.932,57.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 21 Agustus 2025, dibuka melemah 39,99 poin atau 0,50% ke posisi 7.903,83.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 20 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar. Sentimen utamanya akan berasal dari tingkat domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 19 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar.
PT BNI Sekuritas mengumumkan pencetakan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai Perusahaan Sekuritas yang Melakukan Perdagangan Langsung Saham dengan Nasabah Terbanyak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved