Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Yordania dan Israel Sepakat Genjot Perdagangan Air dan Palestina

Mediaindonesia.com
09/7/2021 02:58
Yordania dan Israel Sepakat Genjot Perdagangan Air dan Palestina
Pendukung Ikhwanul Muslimin Yordania mengambil bagian dalam protes di Desa Sweimeh, dekat perbatasan Yordania dengan Tepi Barat Palestina.(AFP/Khalil Mazraawi.)

ISRAEL dan Yordania mencapai kesepakatan pada Kamis (8/7) bahwa negara Yahudi menjual air dalam jumlah banyak yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada kerajaan itu. Di sisi lain Yordania dapat meningkatkan ekspor secara signifikan ke Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Kerja sama sumber daya air telah menjadi masalah inti antara Israel dan Yordania sejak kesepakatan damai 1994. Sayangnya, hubungan antara kedua negara bertetangga itu telah merenggang dalam beberapa tahun terakhir.

Pada pertemuan yang diadakan tepat di perbatasan Yordania, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dan rekannya Ayman Safadi menyetujui penjualan 50 juta meter kubik air oleh Israel kepada tetangganya itu. Pernyataan dari kedua pemerintah mengonfirmasi penjualan tersebut dan rincian akhir dari transaksi akan diselesaikan dalam beberapa hari mendatang.

Lapid menggambarkan Yordania sebagai mitra penting bagi Israel. Dia berkomitmen untuk memperkuat hubungan kedua negara.

Gidon Bromberg, Direktur Israel untuk EcoPeace Middle East, menggambarkan penjualan air tersebut sebagai jumlah terbesar yang pernah dijual antara kedua negara. EcoPeace Middle East merupakan organisasi terkemuka dalam kerja sama air regional yang beroperasi di Israel, Tepi Barat, dan Yordania.

"Ini adalah peristiwa 'penumpahan air' yang sebenarnya," katanya. “Ini mewakili pemahaman tentang kepentingan bersama dan bagaimana negara-negara di kawasan perlu bekerja sama, jika kita ingin bertahan dari tantangan luar biasa terhadap air dan keamanan nasional yang ditimbulkan oleh krisis iklim.”

Yordania termasuk salah satu negara yang paling kekurangan air di dunia. Para ahli mengatakan negara itu, yang berpenduduk 10 juta orang, telah bergulat dengan salah satu kekeringan paling parah dalam sejarahnya.

Israel, yang juga menghadapi tekanan air, menjadi pemimpin dunia dalam desalinasi. Mengenai perdagangan Palestina, kedua belah pihak menegaskan bahwa batas atas ekspor potensial Yordania ke Tepi Barat, wilayah yang diduduki Israel sejak 1967, akan meningkat dari sekitar US$160 juta menjadi US$700 juta per tahun.

Baca juga: Perjuangan Pedagang Besi Tua Palestina Beli Pesawat dari Israel
 

Utusan utama Yordania mengatakan dalam pernyataan bahwa dia dan Lapid juga membahas jalan menuju perdamaian yang adil dan komprehensif antara Israel dan Palestina. Hubungan bilateral menjadi tegang di bawah mantan perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang dilarang menggunakan wilayah udara Yordania awal tahun ini.

Netanyahu digantikan bulan lalu oleh Naftali Bennett. Koalisi Bennett telah mengindikasikan bahwa hubungan yang memanas dengan Yordania termasuk prioritas kebijakan luar negeri. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya