Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Masa Pandemi, PTPN V Pecahkan Rekor Laba Tertinggi

Rudi Kurniawansyah
09/7/2021 00:45
 Masa Pandemi, PTPN V Pecahkan Rekor Laba Tertinggi
Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko K Santosa.(MI/Rudi Kurniawansyah.)

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V berhasil membukukan laba tertinggi sepanjang sejarah perusahaan BUMN perkebunan itu berdiri yang mencapai Rp417 miliar sepanjang 2020. Prestasi selama tahun pandemi itu merupakan buah dari persistensi dan konsistensi PTPN V dalam melakukan transformasi serta efesiensi secara berkesinambungan sepanjang dua tahun terakhir.

Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko K Santosa mengatakan itu dalam keterangannya, Kamis (8/7). "Alhamdulillah, transformasi dan konsistensi PTPN V dalam dua tahun terakhir berhasil membawa perusahaan ini meraih laba Rp417 miliar yang merupakan laba tertinggi sepanjang sejarah PTPN V berdiri," kata Jatmiko.

Pencapaian yang telah disampaikan dan disepakati pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) baru-baru ini, kata Jatmiko, menjadi awal yang baik bagi perusahaan untuk menapaki 2021 yang masih dalam bayang-bayang badai pandemi. Ia menjelaskan transformasi yang terus dikedepankan dan menjadi strategi perusahaan menghadapi beragam tantangan. Transformasi dilakukan menyeluruh dengan titik berat pada tata kelola dan sumber daya manusia.

Selanjutnya, transformasi digital menjadi pendekatan strategis lain yang diusung ke PTPN V. Teknologi dan digitalisasi diusung dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang ada sehingga aktivitas operasional perusahaan menjadi jauh lebih efektif dan efesien.

"Hasilnya, di tengah badai pandemi covid-19 pada 2020, pendapatan bersih PTPN V melejit hingga 620% dibandingkan dengan 2019 sebesar Rp67,29 miliar," ujarnya. Secara keseluruhan, ia menerangkan total pendapatan perusahaan di tahun lalu mencapai Rp5,32 triliun. Angka itu meningkat 28,78% dibandingkan dengan 2019.

Begitu juga dengan pendapatan sebelum depresiasi dan amortisasi atau EBITDA yang tercatat mencapai Rp1,28 triliun atau melesat 74,91% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Menurut Jatmiko, pencapaian tersebut tidak hanya karena harga komoditas yang membaik di tahun lalu. "Harga komoditas memberi kontribusi hingga 69% atas peningkatan laba, sementara 31% peningkatan laba merupakan hasil jerih payah seluruh insan Perusahaan dalam upaya menjalan best practices dan efisiensi," ungkapnya.

Dengan luas lahan menghasilkan mencapai 66,75 ribu hektare dan produktivitas tandan buah segar (TBS) PTPN V yang mencapai 22,87 ton per hektare, perusahaan pelat merah itu berhasil memproduksi 1,59 juta ton sawit. Angka itu meningkat 0,46% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain dari kebun inti, PTPN V sebagai perusahaan negara juga menyerap TBS masyarakat. Total TBS yang diolah PTPN V menjadi CPO mencapai 2,54 juta ton. "Sekitar 40% produksi CPO PTPN V berasal dari buah sawit masyarakat. Dengan begitu, total jumlah produksi TBS kebun sendiri dan pembelian dari plasma sepanjang 2020 mencapai 2,54 juta ton," ujar Jatmiko.

 

Dari jumlah tersebut, sawit yang diolah menjadi CPO tercatat sebesar 543,02 ribu ton atau meningkat 8,99% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Begitu juga dengan produksi minyak inti sawit yang mencapai 107,85 ribu ton atau melonjak 10,29% dibandingkan 2019. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya