Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KEPALA Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengatakan, perekonomian Indonesia diperkirakan akan mengalami penurunan signifikan tergantung dari lamanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.
Langkah yang diambil pemerintah adalah membatasi mobilitas masyarakat padahal perekonomian tidak bisa berjalan tanpa mobilitas yang cukup. Terlebih target pembatasan mobilitas kali ini mencapai 50 persen. Padahal pembatasan mobilitas tahun lalu di daerah Jabodetabek saja hanya 30 persen dan hasilnya terjadi penurunan perekonomian.
"Jika mobilitas masyarakat semakin rendah maka akan terjadi juga kontraksi perekonomian dan ini tentunya karena ekonomi masih banyak pekerjaan yang membutuhkan mobilitas tidak bisa dikerjakan dari rumah. Terutama sektor-sektor yang membutuhkan mobilitas," kata Yose saat dihubungi, Selasa (6/7).
Kebanyakan sektor jasa tentunya harus melakukan pertemuan antara konsumen dengan produsen sehingga bisa dilihat bahwa perekonomian pada sektor-sektor tersebut akan terpengaruh. Terlebih sektor lainnya yang membutuhkan pergerakan manusia terutama dari sisi produksi, misalnya dalam sektor manufaktur.
Baca juga : Diperlukan Fleksibiltas Anggaran dalam Penanganan Pandemi Covid-19
"Ini semua yang akan mengalami permasalahan bila mobilitas turun sampai 50 persen. Jika mobilitas hanya turun 30% perekonomian bisa turun 6%. Jadi tergantung pembatasan mobilitas ini akan berlangsung berapa lama? Jika sampai 1 kuartal di (Q III) perekonomian bisa minus," ujar Yose.
Namun penurunan sampai minus 1-1,5 persen. Jika hanya satu bulan mungkin perekonomian bisa jatuh di angka 2 persen. Sehingga perekonomian tentunya akan dipengaruhi PPKM darurat ini karena akan mempengaruhi mobilitas masyarakat.
Menurut Yose juga apabila adanya rencana pemberian stimulus maka pemerintah jangan memberikan stimulus kepada produsen. Karena untuk memberikan mobilitas terbatas.
"Stimulus bisa diberikan kepada permintaannya. Yang terpenting adalah mencegah produsen tidak melakukan PHK kepada pekerjanya," pungkasnya. (OL-7)
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Pada moda kereta api, diskon yang diberikan sebesar 30% untuk sebanyak 3.522.464 tempat duduk atau sebesar Rp300 miliar. Untuk angkutan udara PPN ditanggung pemerintah
Jokowi menjelaskan data per 27 Desember 2022 tercatat 1,7 kasus per satu juta penduduk. Selain itu, positivity rate mingguan 3,35% dan tingkat keterisian rumah sakit berada pada angka 4,7 9%
Dari Data Kementerian Kesehatan, sejak 15 Desember 2021 hingga (22/1), ada 1.161 kasus omikron di Indonesia dan ada penambahan kasus covid-19 sebesar 3.205.
LURAH Pancoran Mas, Kota Depok Suganda dituntut denda Rp1 juta subsider 1 bulan penjara atas perkara dugaan pelanggaran protokol kesehatan karena menggelar hajatan.
DENGAN meningkatnya penderita setan siluman covid-19 akhir-akhir ini maka pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Penurunan kasus signifikan terutama terjadi di Provinsi Papua Barat, Maluku dan Jawa Tengah.
Secara kumulatif, uang denda administrasi dan tindak pidana ringan selama diberlakukannya PPKM Darurat hingga PPKM Level 3 di Cianjur mencapai sekitar Rp120 juta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved