Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PERUM Perhutani bersama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Holdings meluncurkan Plantation and Forestry Institute (PFI) klaster perkebunan dan kehutanan yang dilaksanakan secara virtual, Jumat (2/7).
Acara dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Imam Bustomi, segenap Dewan Pengawas dan Direksi Perum Perhutani, Kepala Perhutani Forestry Institute (PeFI), Komisaris dan Direksi PTPN Holding, serta undangan lainnya.
Plantation and Forestry Institute (PFI) memiliki visi menjadi research and learning institute yang mampu mendukung pengembangan bisnis perusahaan, kebijakan nasional, serta menjadi excellence learning partner dan agen perubahan di industri perkebunan dan kehutanan.
Selain itu, PFI juga mengusung 6 misi yakni menghasilkan produk unggul dan teknologi untuk memenuhi kebutuan industri perkebunan dan kehutanan, menghasilkan kajian (policy) sebagai pusat rujukan dalam pengambilan kebijakan perkebunan dan kehutanan nasional,
dan melakukan pengawalan penerapan teknologi dan perencanaan investasi khususnya perkebunan dan kehutanan.
Kemudian melakukan komersialisasi hasil riset dan jasa kepakaran serta menghasilkan karya tulis ilmiah yang diterbitkan pada jurnal terakreditasi baik nasional maupun internasional, menjalankan program-program pembelajaran dan pengembangan bagi industri perkebunan dan kehutanan, serta misi terakhir menyiapkan sumber daya manusia yang berdaya saing melalui peningkatan kompetensi (capacity building).
Asdep Bidang TI Kementerian BUMN Imam Bustomi mengungkapkan bahwa sesuai dengan SE Menteri BUMN Nomor: SE-1/MBU/02/2021 tentang Transformasi Fungsi Learning Center/Corporate University, Research Center, dan Innovation Center Badan Usaha Milik Negara, pihaknya akan terus mendorong BUMN untuk berinovasi dalam pengembangan learning and research di klaster perkebunan dan kehutanan.
"Kita akan dorong karyawan yang berada di klaster perkebunan dan kehutanan untuk proaktif mau menjadi master sehingga pada akhirnya dapat menjadi masterpiece," ungkapnya.
Untuk itu, lanjut dia, learning and research intitute Indonesia harus terus didorong menjadi adaptive learning organization. "Sehingga tujuan yang saya sampaikan tadi tercapai bahwa kita akan menghasilkan best CEO atau talent di industri plantation and forestry," terang Imam.
Baca juga: Bulog Jamin Stok Beras Aman Selama PPKM Darurat
Kementerian BUMN juga akan terus mendorong agar individu BUMN dapat menghasilkan karya dan korporasinya menghasilkan mahakarya, sehingga kumpulan mahakarya tersebut dapat mengantarkan kepada Indonesia Emas.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menyampaikan bahwa Perum Perhutani sebagai anggota klaster perkebunan dan kehutanan akan mengikuti arahan dari Perkebunan, salah satunya dengan menindaklanjuti pembentukan PFI yang akan menjadi jembatan untuk learning and research institute sehingga dapat terus dikembangkan karena merupakan hal yang penting dan mendasar. Pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan semua pihak, khususnya Kementerian BUMN.
"Perum Perhutani merupakan BUMN pengelola hutan dengan luas 2,4 juta hektare dan PTPN memiliki lahan seluas 1,1 juta hektare, menurut saya hal ini merupakan potensi yang luar biasa untuk dikembangkan sehingga akan terjalin sinergi bisnis antara Perum Perhutani dan PTPN untuk meningkatkan kontribusi bagi negara dan sosial masyarakat baik sekitar hutan maupun sekitar perkebunan," ungkap Wahyu.
Strategi bisnis, teknik operasional, maupun kebijakan-kebijakan yang akan mendukung pertumbuhan baik untuk Perhutani maupun PTPN, diharapkan dapat muncul dari PFI melalui kapabilitas dan sumber daya yang dimiliki.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut PTPN III Mohammad Abdul Ghani mengatakan acara ini merupakan hal yang sangat penting sebagai landasan bagi PTPN untuk melaksanakan transformasi lebih cepat agar apa yang menjadi harapan pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan dapat segera terwujud.
"Kolaborasi antara PTPN dan Perum Perhutani diharapkan dapat meningkatkan laba dan value dari sektor perkebunan dan kehutanan," jelas Abdul Gani. (RO/S-2)
Pentingnya regulasi yang proporsional, khususnya di sektor kesehatan. Salah satu contohnya adalah perlunya pendekatan berbasis bukti dalam mengatur produk tembakau alternatif.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie optimis terhadap masa depan riset Indonesia.
DORONG pemanfaatan hasil riset dalam upaya meningkatkan kinerja industri yang diharapkan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kunjungan tersebut bertujuan memperkuat kolaborasi di bidang riset dan teknologi pertanian dan mencari solusi terhadap tantangan pangan di Tanah Air.
IndoStrategi merilis hasil evaluasi kinerja Kabinet Merah Putih setelah enam bulan masa kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
PKR Material Karbon Berbasis Biomassa UNRI diharapkan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang berdampak nyata bagi kemandirian energi Indonesia.
PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden yang terjadi pada Kamis, (15/5), di Desa Kaligedang, Bondowoso, Jawa Timur.
BAKN DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PTPN I Regional 2. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai dukungan terhadap keberlanjutan program strategis Tanam Sejuta Pohon.
Di Kabupaten Batang, kopi tidak sekedar kenikmatan sajian minuman khas tetapi kini telah berkembang menjadi sebuah wahana wisata yang menarik perhatian pelancong.
Proyek ini juga mencakup pengembangan ekosistem perkebunan kelapa organik seluas 20 ribu hektare.
Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin menyoroti ketidakjelasan manfaat nilai karbon yang diterima oleh daerah. Masih ada kebingungan mengenai realisasi dana karbon bagi daerah,
Pada 2024, sebanyak 331 mahasiswa ITSI berhasil menyelesaikan studi. Dari jumlah tersebut, 53 lulusan telah diterima bekerja di perusahaan perkebunan,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved