Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bawang Merah dan Cabai Rawit Rubaru, Potensi Hortikultura Andalan Sumenep

Mediaindonesia.com
27/6/2021 17:23
Bawang Merah dan Cabai Rawit Rubaru, Potensi Hortikultura Andalan Sumenep
(DOK KEMENTAN)

MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) kembali melakukan terobosan. Terobasan ini dalam upaya untuk meningkatkan eskpor pertanian dalam bentuk merdeka ekspor yang akan digelar pada Agustus 2021 terhadap seluruh komoditas pertanian termasuk hortikultura.

Peningkatan ekspor merupakan salah satu cara bertindak (CB) Kementerian Pertanian dalam rangka memperkuat perekonomian negara secara teknis. Yang diimplementasikan oleh semua jajaran Kementan. Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto misalnya, setelah dua hari berkeliling menemui petani di Jawa Tengah, dirinya melanjutkan keliling dan saat ini tengah berada di Sumenep, Jawa Timur. 

"Saat ini (Jumat, 25/6/2021), saya sedang berada di Kec. Rubaru, Kab. Sumenep. Benar Mas, Pak Mentan memerintahkan kami untuk melihat potensi ekspor hortikultura, sekaligus memastikan ketersediaan produksi cabai dan bawang merah menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) Idul Adha 2021," bebernya. 

Baca Juga: Kucurkan Bantuan, Kementan Genjot Produksi Bawang Putih

Pada kunjungan kerjanya di Desa Karangnangka, Kec. Rubaru, Kab. Sumenep, Jatim ini, Doktor Ilmu Tanah dari Universitas Putra Malaysia (UPM) itu mengapresiasi petani Sumenep yang juga telah mengembangkan cabai rawit varietas lokal. Cabai rawit ini disebut-sebut aviliasi dari varietas Sigantung. 

Terpantau di lapangan, sekitar 40 hektare lahan cabe telah memasuki masa panen dari total 326 hektare yang ditanam. Rata-rata total panen petani bisa mencapai 64 ton per hari untuk memenuhi konsumsi cabai rawit baik di Jawa Timur maupun di Jawa Tengah dan sekitarnya. Dibeberkan petani, saat ini harga cabai rawit di tingkat petani Rp12.500 per kilogram. Meskipun demikian, harga itu masih menguntungkan petani. 

Ditemui di kantornya, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengaku takjub dengan gebrakan yang telah dilakukan oleh Kementan di Sumenep. "Kami akan mendukung penuh program Kementan yang akan dilaksanakan di Sumenep, dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Menteri Pertanian SYL yang telah memberikan bantuan kepada petani Sumenep," ucapnya. 

Baca Juga: Dari Grobogan, Cabai Lokal Tembus Pasar Manca Negara

Selain mengunjungi pertanaman cabai di Desa Karangnangka, Kec. Rubaru, Rombongan Dirjen Hortikultura juga mengunjungi pertanaman bawang merah di Desa Rajun, Kec. Pasongsongan. Sebagai sentra bawang merah off season di Jawa Timur, pertanaman bawang merah varietas rubaru ini diketahui panen 3 kali dalam setahun, dengan luas pertanaman 700 hektare. 

Senada dengan Bupati Sumenep, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kab. Sumenep, Arif Firmanto yang hadir di lokasi, bersiap bersama Kementan dalam mewujudkan program yang bisa mengungkit kesejahteraan petani Sumenep. 

Saat diwawancarai pewarta, Kadistan Arif menjagokan varietas rubaru ini. "Bawang merah varietas rubaru ini memiliki kelebihan komparatif, seperti tahan HPT, sangat cocok diolah menjadi bawang goreng. Kandungan airnya lebih sedikit, aroma harumnya khas, dan gurihnya tidak akan kalah dengan varietas bawang merah yang lain. Insya Allah ke depannya varietas ini akan menembus pasar ekspor," terangnya.

Ketua Kelompok Tani Batu Langit Desa Lebeng Barat Kec. Pasongsongan, Abdul Adim juga tak menampik jika bawang merah varietas rubaru ini diminati petani untuk dibudidayakan. "Varietas ini kebanggaan kami. Petani juga sangat berminat menanamnya, dan disukai masyarakat, gampang jualnya, dan enak harganya," tutupnya. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya