Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Peringkat “idAAA” untuk Obligasi Indosat dan Mandiri

Fetry Wuryasti
21/6/2021 08:15
Peringkat “idAAA” untuk Obligasi  Indosat dan Mandiri
Monitor indeks di Bursa Efek Indonesia(Antara/Reno Esnir)

LEMBAGA pemeringkat Pefindo menegaskan peringkat “idAAA” dan “idAAA(sy)” untuk obligasi dan sukuk Indosat yang akan jatuh tempo.

Pefindo telah menegaskan peringkat “idAAA” terhadap Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV Tahun 2016 Seri C PT Indosat Tbk (ISAT) senilai Rp734 miliar dan peringkat “idAAA(sy)” terhadap Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap IV Tahun 2016 Seri C ISAT senilai Rp10 miliar. Keduanya jatuh tempo pada tanggal 2 September 2021.

ISAT akan melunasi obligasi tersebut menggunakan fasilitas kredit yang belum digunakan senilai Rp4,5 triliun pada akhir Maret 2021. Posisi kas Perusahaan per periode yang sama adalah senilai Rp1.881,9 miliar.

"Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh PEFINDO. Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut dibandingkan obligor Indonesia lainnya adalah superior. Akhiran (sy) memiliki makna peringkat mempersyaratkan pemenuhan prinsip Syariah," kata analis Pefindo Martin Pandiangan, melalui keterangan yang diterima, Minggu (20/6).

ISAT merupakan salah satu dari tiga besar penyedia layanan telekomunikasi dan informasi yang terkemuka di Indonesia, mencakup layanan bisnis seluler, multimedia, internet, dan komunikasi data (MIDI); dan jaringan telepon tetap. Pada tanggal 31 Maret 2021, 65% saham ISAT dimiliki oleh Ooredoo Asia, Pte Ltd, diikuti oleh Pemerintah Indonesia (14,3%), dan publik (20,7%).

Selain itu Pefindo juga menegaskan peringkat “idAAA” untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2016 Seri A PT Bank Mandiri Tbk (Bank
Mandiri) sebesar Rp1,1 triliun yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2021.

"Kesiapan Bank Mandiri untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo tersebut didukung oleh aset likuid dalam bentuk penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp14 triliun per 7 Juni 2021," kata analis Pefindo Kreshna Armand.

Bank Mandiri merupakan bank komersial milik pemerintah yang menawarkan produk dan jasa perbankan yang lengkap termasuk korporasi, komersial, UKM dan mikro, konsumer, internasional, dan treasury.

Bank Mandiri juga menyediakan layanan jasa keuangan melalui anak-anak perusahaannya termasuk PT AXA Mandiri Financial Services, PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia (peringkat idAA/stable), PT Mandiri Sekuritas, PT Bank Syariah Indonesia (peringkat idAAA/stable), PT Mandiri Tunas Finance (peringkat idAA+/stable), and PT Bank Mandiri Taspen.

Per 31 Maret 2021, 60% saham Bank Mandiri dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, sedangkan 40% sisanya dimiliki oleh publik. Kegiatan operasional Bank Mandiri didukung oleh 2.489 kantor domestik dan internasional, 1.699 outlet mikro, 13.112 ATM, dan 38.015 karyawan. (Try/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya