Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

BI: Ketahanan Sistem Keuangan Tetap Terjaga

Fetry Wuryasti
17/6/2021 16:57
BI: Ketahanan Sistem Keuangan Tetap Terjaga
Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Sudirman, Jakarta.(Antara)

BANK Indonesia menyatakan ketahanan sistem keuangan dalam kondisi tetap terjaga. Sekalipun fungsi intermediasi perbankan masih perlu didorong. 

Diketahui, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada April 2021 tetap tinggi, yakni 24,21%. Lalu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap terjaga, yakni 3,22% (bruto) dan 1,06% (neto).

"Di tengah kondisi likuiditas yang tetap longgar, intermediasi perbankan menunjukkan perbaikan. Meski masih kontraksi sebesar -1,28% (yoy) pada Mei 2021," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyok dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/6).

Baca juga: BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 3,5%

Perbaikan ini didorong kenaikan permintaan kredit, seiring berlanjutnya pemulihan aktivitas korporasi. Kondisi itu tecermin dari meningkatnya penjualan, pajak yang dibayarkan dan kemampuan bayar korporasi.

Menyoroti sektor rumah tangga, permintaan kredit di sektor properti juga membaik. Hal itu tecermin dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh 6,61% (yoy). Sejalan dengan implementasi pelonggaran LTV dan insentif pajak oleh pemerintah. Pemulihan kredit juga terjadi di sektor UMKM, terutama di sektor perdagangan.

Baca juga: Ekonomi Digital Bisa Diandalkan untuk Dongkrak Pertumbuhan

Untuk mendorong momentum pemulihan fungsi intermediasi perbankan, berbagai langkah penguatan terus dilakukan melalui sinergi antarotoritas, perbankan dan dunia usaha. Tujuannya, menjaga optimisme dan mengatasi persoalan sisi permintaan, berikut sisi penawaran kredit dari perbankan kepada dunia usaha.

"Dalam kaitan ini, Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan transparansi SBDK perbankan. Serta, berkoordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan kredit/pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor prioritas," tukas Perry.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya