Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Awal Pekan, IHSG Dibuka Perkasa ke Level 6.072

Insi Nantika Jelita
07/6/2021 11:53
Awal Pekan, IHSG Dibuka Perkasa ke Level 6.072
Karyawan mengamati layar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020)(ANTARA FOTO/Reno Esnir )

PADA pembukaan perdagangan hari ini, Senin (7/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau dengan menguat 7,04 poin atau 0,12% ke level 6.072,20.

PT Pilarmas Investindo Sekuritas memperkiarakan sepanjang hari ini IHSG terus menguat setelah pada Jumat (4/6) pergerakkan ditutup melemah 26 poin atau 0.43% menjadi 6.065.

Baca juga: Tumbuhkan Ekonomi dan Pariwisata, Batam Bangun Sirkuit Kelas Dunia

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak bervariatif dengan potensi menguat terbatas dan ditradingkan pada level 6.004 – 6.103. Arus akan berubah dengan sangat cepat," ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam keterangannya, Senin (7/6).

Beberapa saham direkomendasikan pihaknya, seperti PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) di kisaran Rp 400 miliar - Rp 450 miliar.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut, dalam mendukung kinerja perusahaan di tahun ini, manajemen perusahaan SCMA mengalokasikan capex reguler sebesar Rp150 miliar dan sisanya sebesar Rp250 miliar akan digunakan khusus untuk migrasi digital.

Selain itu, mereka merekomendasikan PT Panin Financial Tbk (PNLF) yang membukukan laba bersih sebesar Rp1,8 triliun pada 2020.

Di satu sisi Nico menyebut, investor asing melihat kondisi global saat ini, seperti adanya kebijakan lockdown Malaysia yang dikatakan direspon positif oleh pergerakan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang saat ini kembali dalam tren penguatan.

Tiongkok saat ini sebagai importir minyak sawit terbesar kedua di dunia, telah meningkatkan pembelian setelah penurunan persediaan domestik ikut mendorong harga dan meningkatkan margin keuntungan importir.

Baca juga: Arsjad Rasjid: Perkuat Ekosistem Ekonomi Syariah Berbasis Digital

Terjaganya harga CPO di atas RM 3.800 dinilai dapat berdampak positif bagi kinerja ekspor Indonesia, sehingga dengan sentiment tersebut diharapkan dapat menopang kinerja perekonomian di kuartal II tahun ini.

"Tentu saja target pertumbuhan ekonomi pada Q2 2021 diharapkan dapat tercapai di atas 5%, karena ini akan menjadi bekal yang sangat baik untukmendukung pemulihan ekonomi kedepannya," ucap Nico. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya