Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sistem Resi Gudang Bisa Fasilitasi Pemasaran Pertanian Buton

Mediaindonesia.com
06/6/2021 20:42
Sistem Resi Gudang Bisa Fasilitasi Pemasaran Pertanian Buton
Mete adalah salah satu andalan hasil pertanian Buton dan diekspor ke Vietnam.(ANTARA/Str-Wawan H Prabowo)

SISTEM Resi Gudang (SRG) bisa diterapkan dan dimanfaatkan untuk memfasilitasi pemasaran produk pertanian Buton.

Hal ini dikatakan Menteri Perdagangan (Wamedag) Jerry Sambuaga  saat mengunjungi wilayah bekas Kesultanan Buton.

Produk pertanian dan perkebunan di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, yang cukup menonjol saat ini adalah jambu mete dan kelapa.

Produk jambu mete dri Buton banyak diekspor ke Vietnam. Sementara produk kelapa masih belum termanfaatkan secara optimal.

Selain itu, Buton ada banyak potensi kelautan dan perikanan dari daerah itu.

“Produk-produk unggulan Buton perlu didukung dengan menciptakan ekosistem dan mata rantai perdagangan yang bagus. Tujuannya agar ada kepastian soal harga yang bagus dan kelangsungan pasokan itu sendiri,” kata Wamendag pada keterangan pers, Minggu (6/6).

Untuk produk mete, Januari 2021, Buton mengekspor 48 ton ke Vietnam. Selain mempunyai sentra perkebunan mete, Buton juga mempunyai pabrik pemroses mete.

Sedangkan permintaan buah kelapa sangat banyak dari Buton baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Kelapa merupakan komoditas yang pemafaatannya sangat luas. Buahnya bisa diolah menjadi santan dan minyak.

Airnya bisa menjadi minuman, batok kelapanya dibuat sebagai briket dan sabutnya bisa menjadi berbagai macam produk.

“Saya berharap produk-produk itu bisa memberikan value yang optimal bagi masyarakat Buton. Karena itu mata rantai pasoknya harus benar-benar dijaga agar memberikan imbal balik yang adil bagi seluruh pelaku usaha di sektor ini,” tambah Jerry

Dalam upayanya memfasilitasi perdagangan produk-produk Buton, Kemendag juga menggandeng Kementerian Perdesaan, Transmigrasi dan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT).

Menurut Wamendag, Kemendes PDTT punya jaringan dan instrument yang kuat baik untuk produksi maupun pemasaran di tingkat masyarakat.

Kemendes misalnya membina Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan membina sektor-sektor usaha kecil di desa yang berkisar dari produksi pertanian, kerajinan maupun perikanan budidaya. 

Karena itu, Wamendag mengharap sinergi yang baik dan berkelanjutan dengan Kemendes. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya