Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PURCHASING Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia tercatat pada angka 55,3 untuk periode Mei 2021. Angka itu membuat posisi PMI Indonesia berada di level ekspansi selama tujuh bulan berturut-turut.
Posisi tersebut juga mengalami kenaikan dari April 2021 sebesar 54,6. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menyebut posisi PMI manufaktur Indonesia yang terus naik dan bertahan di posisi ekspansi, menunjukkan geliat industri pengolahan nasional.
“Ini menggambarkan kenaikan output, permintaan baru dan pembelian, serta ketenagakerjaan yang kembali tumbuh setelah 14 bulan terkontraksi,” tutur Febiro dalam siaran pers, Rabu (2/6).
Baca juga: Bahlil: Investor Bawa Modal dan Teknologi, Izin Urusan Pemerintah
Lebih lanjut, dia mengatakan output dan permintaan baru merupakan komponen terbesar dalam penghitungan PMI manufaktur. Dua hal itu yang menjadi faktor naiknya level keyakinan pemilik usaha di industri pengolahan pada Mei 2021.
Dengan adanya peningkatan permintaan, produsen turut meningkatkan pembelian bahan baku dan barang setengah jadi untuk diolah. Alhasil, industri pengolahan menyerap tenaga kerja untuk memperluas kapasitas operasi perusahaan.
Namun pada saat yang sama, biaya input juga mengalami peningkatan, lantaran keterbatasan pasokan yang disebabkan cuaca, pembatasan covid-19 dan kekurangan bahan baku. Hal itu menyebabkan beban biaya input produsen merambat kepada konsumen, yang dicerminkan melalui penaikan harga jual.
“Optimisme bahwa produksi akan terus menguat terlihat semakin solid di dalam negeri. Didorong harapan perbaikan ekonomi karena situasi pandemi covid-19 domestik,” jelas Febrio.
Baca juga: Membaiknya Indeks Manufaktur Jadi Momentum Pemulihan Ekonomi
Sementara itu, PMI manufaktur global tumbuh semakin kuat ke level 56,0 pada Mei 2021, atau masih mencatat angka tertinggi sejak April 2010. Kondisi yang didorong pertumbuhan solid di sisi permintaan baru, permintaan ekspor baru dan produksi.
ASEAN menunjukkan performa manufaktur yang bervariasi. Aktivitas manufaktur Malaysia dan Vietnam meneruskan tren ekspansif, namun Filipina dan Thailand berada di zona kontraksi akibat pengetatan. Efek gangguan rantai pasok terus berlanjut, khususnya di Eropa dan Amerika Serikat. Dalam hal ini, akibat tingginya permintaan yang mendorong kekurangan pasokan dan kenaikan inflasi.
“Pemulihan ekonomi akan berlanjut, namun pengendalian pandemi covid-19 dan vaksinasi harus terus berjalan dengan baik," pungkasnya.(OL-11)
Pelaku usaha utamanya industri garmen, tekstil, alas kaki, elektronik, dan furnitur diminta menggenjot kapasitas mereka menjelang penerapan tarif resiprokal
Nilai pasar kemasan kotak karton gelombang di Asia Tenggara diproyeksi meningkat sekitar 4% setiap tahun pada periode 2021-2026.
INDUSTRI alat kesehatan (alkes) dalam negeri menghadapi tantangan baru seiring dengan tarif impor yang ditetapkan sebesar 19% ke Amerika Serikat.
Indonesia International Gifts and Housewares Expo (IGHE) 2025, akan kembali hadir pada 6-8 Agustus 2025 di Jakarta International Expo.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melaksanakan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan tarif baru sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32%.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved