Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Di tengah wabah Covid-19, Bank Perkreditas Rakyat-Bank Perkreditas Rakyat Syariah (BPR/BPRS) masih bisa memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional. Terutama dalam memberikan pelayanan pada sektor UMKM di pelosok wilayah Indonesia, yang tidak terjangkau atau belum terjangkau oleh bank umum.
Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiana mengungkapkan, selama masa pandemi Covid-19, OJK mencatat bahwa kinerja BPR-BPRS tetap terjaga secara baik serta masih memiliki prospek yang baik. Misalnya pada triwulan I di tahun 2021, penghimpunan dan penyaluran dana BPR-BPRS tumbuh positif.
“Kami mencatat DPK sebesar 5,15 persen (yoy), kredit tumbuh 1,98 persen (yoy). Kami mencatat pula bahwa permodalan yang cukup kuat tercatat bahwa capital adequacy ratio (CAR) BPR sebesar 34,02% dan BPRS sebesar 23,98%,” kata Heru yang juga Anggota Dewan Komisioner OJK itu pada rilis video ucapan selamat Hari BPR-BPRS Nasional yang diterima Perbarindo.
Meski diterjang pandemi, Heru melihat bahwa likuiditas BPR-BPRS juga masih cukup baik. OJK mencatat bahwa cash ratio BPR 20,16% dan BPRS 23,57%. Bahkan ratio kredit juga cukup terjaga, misalnya NPL BPR sebesar 7,29% dan NPL BPRS 8,33%.
Menurut Heru, dengan data dan fakta tersebut, menunjukkan bahwa kehadiran BPR maupun BPR Syariah masih dibutuhkan oleh masyarakat.
Baca juga : BI: Suku Bunga Kredit Terus Turun Walau Masih Terbatas
“Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya bagi pelaku industri BPR maupun BPR Syariah atas seluruh dedikasi dan kerja kerasnya untuk menjaga dan mengawal industri BPR dan BPRS sehingga dapat berkinerja dengan baik,” ujar Heru.
Namun demikian, Heru mengingatkan, tantangan yang dihadapi akan semakin berat. Untuk itulah ia berharap agar ke depan, BPR maupun BPR Syariah harus mampu menjawab berbagai tantangan; tingkat persaingan yang semakin ketat, perkembangan teknologi yang kian pesat, perubahan ekosistem, digitalisasi dan juga penguatan permodalan.
Selain itu Heru juga mengingatkan pentingnya dukungan infrastruktur sumber daya manusia yang memadai serta penerapan tata kelola yang baik, termasuk konsolidasi industri.
“Kami mengharapkan semoga industri BPR-BPRS semakin tumbuh dan berkembang dengan sehat. Terus berdedikasi dalam melayani UMKM, serta dapat berkontribusi secara nyata bagi perekonomian nasional,” imbuh Heru Kristiana seraya berucap selamat Hari BPR-BPRS Nasional, BPR dan BPR Syariah Bank Sahabat Anak Negeri. (RO/OL-7)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunda penerapan ketentuan pembagian biaya atau co-payment dalam produk asuransi kesehatan.
OJK mendorong adanya pembagian beban atau cost sharing antara perusahaan asuransi dengan peserta melalui skema copayment.
Novianto menyebut tidak hanya indeks inklusi keuangannya saja yang meningkat, indek literasi keuangan pada tahun 2025 juga turut meningkat.
Dengan adanya kemudahan layanan penyedia dana pensiun, diharapkan dapat meningkatkan kepesertaan khususnya pekerja informal.
OJK mencatat adanya peningkatan dalam penyaluran pinjaman melalui layanan fintech peer-to-peer lending (P2P lending) atau pinjaman online (pinjol), serta skema pembiayaan buy now pay later
OJK telah mengendus potensi penyimpangan atau fraud dalam transaksi surat kredit ekspor (letter of credit/LC) PT Bank Woori Saudara sejak 2023.
PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo).
Di tengah beragamnya penawaran investasi dengan profil risiko yang bervariasi, semakin banyak masyarakat yang mencari alternatif lebih stabil, aman, dan tetap menguntungkan.
Fleksibilitas deposito memungkinkan investor lebih leluasa dalam menyusun strategi jangka menengah dan pendek.
Pemanfaatan data kependudukan yang akurat akan menjadi faktor utama dalam mendorong efisiensi layanan perbankan serta meningkatkan inklusivitas keuangan bagi masyarakat
Ketua Umum Perbarindo Tedy Alamsyah menegaskan pengembangan SDM unggul sangat penting dalam menjaga daya saing BPR, terutama di era digitalisasi perbankan.
Pada 6 hingga 8 Februari 2025, Perbarindo menggandeng Universitas Merdeka Malang untuk pelaksanaan TOT batch 2 bagi dosen perguruan tinggi di wilayah Jawa Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved