Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

BI Nilai Ekonomi Global Terus Membaik

Despian Nurhidayat
25/5/2021 17:04
BI Nilai Ekonomi Global Terus Membaik
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.(Antara)

BANK Indonesia (BI) menilai perbaikan ekonomi global akan terus berlanjut di tengah ketidakpastian pasar keuangan yang belum mereda.

Prediksi itu tecermin dari pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021 di Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, yang tercatat lebih kuat dari perkiraan awal. "Ekonomi AS tumbuh menguat didorong permintaan domestik yang meningkat, stimulus fiskal dan moneter yang berlanjut," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Selasa (25/5).

"Serta, kinerja sektor manufaktur dan jasa membaik. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok terus membaik, didukung kinerja konsumsi dan investasi," imbuhnya.

Baca juga: BI Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,50%

Lebih lanjut, Perry memandang divergensi pemulihan ekonomi dunia mengalami peningkatan, sejalan pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang tidak sekuat negara maju. Hal itu terlihat dari ekonomi India yang diprediksi tumbuh lebih lemah akibat gelombang covid-19.

"Meskipun demikian, berbagai indikator dini pada April 2021 mengindikasikan ekonomi global akan terus membaik. Seperti tercermin pada Purchasing Managers' Index (PMI), keyakinan konsumen dan penjualan ritel di beberapa negara yang meningkat," tutur Perry.

Baca juga: Bank DBS Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tumbuh 4%

Sementara itu, volume perdagangan dan harga komoditas global juga meningkat. Sehingga, mendukung perbaikan kinerja ekspor negara berkembang, termasuk Indonesia.

Ketidakpastian pasar keuangan global juga mulai menurun, sejalan dengan komunikasi The Fed yang transparan dan konsisten tentang arah kebijakan. Sekalipun masih dibayangi oleh inflasi AS yang meningkat di atas ekspektasi pasar. Lalu, berlanjutnya volatilitas imbal hasil US Treasury Bond.

"Perkembangan tersebut berdampak pada aliran modal global yang kembali masuk ke sebagian negara berkembang. Mendorong penguatan mata uang di berbagai negara, termasuk Indonesia," pungkasnya.(OL-11)

 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik