Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Cegah Rob, Tol Semarang-Demak Terintegrasi dengan Tanggul Laut

Insi Nantika Jelita
19/5/2021 06:13
Cegah Rob, Tol Semarang-Demak Terintegrasi dengan Tanggul Laut
Foto udara proyek pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak seksi II di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak(ANTARA FOTO/Aji Styawan)

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menerapkan prinsip pembangunan konektivitas berbasis lingkungan pada Jalan Tol Semarang - Demak sepanjang 27 Km, terintegrasi dengan tanggul laut (Sea Dike) Kota Semarang.

Tanggul ini bakal difungsikan sebagai penahan banjir rob serta mengatasi banjir dan genangan air yang selama ini menjadi permasalahan ibu kota Provinsi Jawa Tengah.

Dikutip dari laman BPJT, pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak terbagi menjadi dua seksi yakni Seksi 1 (Semarang/Kaligawe - Sayung) sepanjang 10,69 km merupakan dukungan Pemerintah. Sementara Seksi 2 (Sayung - Demak) sepanjang 16,31 km merupakan tanggung jawab Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak dengan total nilai investasi mencapai Rp15,3 triliun.

Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono menuturkan prinsip-prinsip pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan dan berkelanjutan menjadi komitmen pihaknya, mulai dari tahap survei, investigasi, desain, pembebasan tanah (land acquisition), konstruksi, hingga operasi dan pemeliharaan.

Dalam upaya meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dari pembangunan Tol Semarang - Demak, Kementerian PUPR juga bekerja sama dengan pemerintah daerah menyiapkan program relokasi lahan mangrove yang berada di sekitar  pembangunan Seksi 1 Tol Semarang - Demak ruas Semarang - Sayung.

Baca juga: Semen Indonesia Suplai Semen Untuk Tol Semarang-Demak

PUPR menyebut terdapat tiga lokasi kawasan mangrove yang akan direlokasi dengan total luas kurang lebih 46 hektare. Upaya pelesatarian kawasan mangrove tersebut bertujuan untuk mempertahankan fungsi hutan mangrove sebagai habitat flora dan fauna di pesisir Pantai Utara Jawa serta melindungi daerah garis pantai, termasuk mengurangi risiko abrasi.

Selain itu, sistem akar pohon bakau yang kokoh juga dinilai bakal membantu membentuk penghalang alami terhadap gelombang badai dan banjir. Sedimen sungai dan darat terperangkap oleh akar, yang melindungi daerah garis pantai dan memperlambat erosi.

Keberadaan Tol Semarang - Demak diharapkan akan meningkatkan konektivitas di wilayah Jawa Tangah bagian utara sekaligus menghubungkan kawasan-kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata, khususnya Demak.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya