Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Nelayan Minta Pemecah Ombak, Jokowi Langsung Hubungi Menteri PUPR

Andhika Prasetyo
06/5/2021 17:33
Nelayan Minta Pemecah Ombak, Jokowi Langsung Hubungi Menteri PUPR
Presiden Jokowi saat meninjau pusat pemasaran dan distribusi ikan di Lamongan, Jawa Timur.(Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

SAAT mengunjungi Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan Brondong (PPDI) di Lamongan, Jawa Timur, Presiden Joko Widodo menerima berbagai masukan dari nelayan. Termasuk mengenai pembangunan breakwater atau dinding pemecah ombak di pelabuhan setempat.

Infrastruktur itu diperlukan untuk menahan ombak yang masuk, agar tidak terlalu tinggi. Apabila breakwater tidak dibangun, gelombang air laut yang kuat kerap menerjang perahu nelayan hingga berpotensi mengalami kerusakan.

Mendengar permintaan itu, tanpa pikir panjang, Jokowi, sapaan akrabnya, langsung menghubungi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang berada di Jakarta.

"Pak Menteri, kalau pembangunan breakwater itu (tanggung jawab) di Kementerian PUPR atau Kemenhub?" tanya Kepala Negara, Kamis (6/5).

"Breakwater bisa di Kementerian PUPR, Pak," jawab Basuki.

Baca juga: Presiden ke Jawa Timur Tinjau Pusat Pemasaran Ikan

"Kapan bisa dikerjakan di Lamongan?" tanya Jokowi lagi.

"Habis Lebaran kami ke lapangan, Pak."

Tidak puas dengan jawaban tersebut, Jokowi kembali mempertegas pertanyaannya. "Perkiraan habis Lebaran ke lapangan. Kapan bisa dikerjakannya kira-kira?"

"Juli atau Agustus, Pak," jawab Basuki dengan memberikan target.

"Agustus, Oke. Nggih, suwun. Di Lamongan ya. Terima kasih," tutup Presiden.

Baca juga: Bertemu Jokowi, Nelayan Curhat Minta Diberikan Alat Penangkap

Pemerintah berupaya menyempurnakan sarana dan prasarana di PPDI Brondong di Lamongan, Jawa Timur. Upaya itu bertujuan meningkatkan kinerja nelayan maupun pedagang, yang setiap hari beraktivitas di kawasan itu.

Selain pemecah ombak, beberapa fasilitas yang akan diperbaiki adalah tingkat kedalaman pelabuhan dan penerangan. "Ada keluhan soal pendangkalan di pelabuhan. Saya pastikan dalam dua atau tiga bulan ini akan segera dilakukan pengerukan. Lampu haluan juga akan ditinggikan. Itu sudah kami sanggupi," jelas Jokowi.

Pihaknya berharap peningkatan fasilitas dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pedagang. Lamongan dikenal sebagai daerah dengan potensi perikanan cukup besar. Pada 2020, sektor perikanan budidaya setempat menghasilkan 59.728,16 ton. Dari sektor perikanan tangkap, wilayah itu mencatat produksi 76.692,96 ton.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya