Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pertumbuhan Ekonomi Nasional Terus Membaik

Andhika Prasetyo
05/5/2021 13:34
Pertumbuhan Ekonomi Nasional Terus Membaik
Pertumbuhan ekonomi(Ilustrasi)

PERTUMBUHAN ekonomi nasional pada kuartal pertama 2021 masih berada di posisi negatif yakni -0,74%. Kendati demikian, proses pemulihan sudah terlihat dan menunjukkan tren yang terus meningkat.

Sebagaimana diketahui, sejak terjun bebas ke level -5,32% pada kuartal kedua 2020, pertumbuhan ekonomi Tanah Air terus bangkit secara bertahap.

Pada kuartal ketiga tahun lalu, angka yang muncul -3,49% dan pada kuartal terakhir 2020 terus membaik dengan capaian -2,19%.

"Sekarang minusnya semakin kecil yakni hanya -0,74%. Ini menunjukkan arah perekonomian Indonesia terus membaik," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta kepada wartawan, Rabu (5/5).

Berkaca dari capaian tersebut, ia pun optimistis pertumbuhan ekonomi nasional pada tiga kuartal selanjutnya sudah akan berada di zona positif.

Secara rinci, BPS menjabarkan peetumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh lima komponen utama yakni konsumsi, investasi, belanja pemerintah, ekspor dan impor.

Dari lima komponen itu, belanja pemerintah sudah tumbuh positif 2,96%. Begitu pula ekspor dan impor yang sudah bergerak ke angka 6,74% dan 5,27%.

Sementara, investasi masih minus 0,23% dan konsumsi masih berada di level 0,23%.

"Harus diakui bahwa pandemi covid-19 masih menekan perekonomian terutama dari sisi konsumsi. Oleh karena itu, presiden terus mendorong seluruh pemerintah daerah untuk mempercepat serapan anggaran masing-masing," jelasnya.

Kepala negara, lanjut dia, juga sudah meminta pimpinan daerah untuj benar-benar mampu meningkatkan investasi swasta agar lapangan kerja ikut tercipta sehingga konsumsi masyarakat juga ikut terangkat.

"Dengan kerjasama yang solid dari banyak pihak, konsumsi masyarakat dapat tumbuh tinggi. Penguatan pembangunan, investasi serta belanja pemerintah yang ekspansif diyakini akan membuat pertumbuhan positif pada kuartal kedua dan seterusnya," ucap Arif.

Ia menambahkan faktor eksternal juga diharapkan mampu mendorong kondisi perekonomian dalam negeri.

Beberapa negara mitra dagang utama Indonesia seperti Tiongkok, Amerika Serikat dan Singapura sudah memasuki fase pertumbuhan positif. Hal tersebut diyakini bisa memperkuat kinerja ekspor nasional ke negara-negara tersebut.

"Namun kita juga harus mencermati mitra dagang lain seperti India yang justru mengalami pemburukan. Negara-negara utama di Uni Eropa juga masih mengalami pertumbuhan yang negatif,"  (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya