Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
PRESIDEN Joko Widodo optimistis pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini bisa berada di kisaran 4,5% hingga 5,5%.
Optimisme tersebut didasarkan pada sejumlah indikator yang menunjukkan pertanda positif.
"Kenapa kita optimistis? Karena sudah kelihatan. Sekarang pabrik, industri, manufaktur sudah bergerak. Itu tercermin di purchasing manager index yang pada sebelum pandemi itu berada di angka 51 sekarang justru berada di atas kenormalan sebelum pandemi, yaitu di angka 53,2," ujar Jokowi saat memimpin rapat kepala daerah yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (29/4).
Baca juga: Presiden Minta Kepala Daerah Segera Belanjakan APBD
Capaian bagus juga ditunjukkan tingkat konsumsi listrik baik industri, rumah tangga, maupun pemerintahan.
Selain itu, impor barang modal yang diperlukan untuk menggerakkan sektor industri juga mengalami kenaikan hingga 33,7% setelah sebelumnya mencatat nilai negatif.
Demikian pula dengan kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen dari sebelumnya 84,9 menjadi 93.
"Artinya ada demand di situ, ada permintaan di situ, ada belanja di situ, ada konsumsi yang berjalan naik," pungkas Jokowi. (OL-1)
Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI rate harus segera disambut pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Per kuartal II 2025 yang lalu, konsumsi swasta dan pemerintah menyumbang 62,53% terhadap PDB, sementara investasi menyumbang 27,83%.
SENIOR Economist DBS Bank Radhika Rao turut buka suara atas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II yang mencapai 5,12%.
Transformasi digital menjadi kunci untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah dan membawa Priangan Timur semakin maju serta berdaya saing.
Data ekonomi yang disampaikan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan realita di lapangan.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai target pertumbuhan ekonomi 5,4% dalamĀ Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved