Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Gerindra Minta Risma Lanjutkan Bansos Tunai Covid-19

Putra Ananda
24/4/2021 03:20
Gerindra Minta Risma Lanjutkan Bansos Tunai Covid-19
Ilustrasi(Antara)

RENCANA pemerintah menghentikan kebijakan Bantuan Sosial Tunai (BST) mendapat kritik dari sejumlah kalangan. Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Ahmad Muzani meminta kepada Kementerian Sosial (Kemensos) untuk tidak mencabut BST karena perekonomian masyarakat yang belum pulih sepenunya akibat pandemi covid-19.

"BST menjadi daya tahan bagi kerterpurukan ekonomi masyarakat akibat pandemi, baik mereka yang menganggur, pegiat UMKM, dan lapisan masyarakat bawah lainnya, seperti buruh, pedakang kaki lima, petani, nelayan, tukang ojek, tenaga honor," kata Muzani di Jakarta, Jumat (23/4).

Oleh karena itu, Muzani yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR ini mendorong program BST untuk tetap dilanjutkan. Bahkan ia menyarankan agar nominal BST dapat lebih ditingkatkan guna menstimulus daya beli masyarakat

"Jadi sebaiknya bantuan ini dipertahankan, bukan malah dihentikan. Dan baiknya pemerintah berpikir untuk meningkatkan nominal BST yang diberikan, karena program ini terbukti dapat meningkatkan dan menguatkan pemulihan ekonomi nasional," imbuhnya. 

Menurut Muzani, BST merupakan satu-satu kebijakan pemerintah yang dapat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia di berbagai daerah. Kebijakan ini, kata Muzani, dapat menunjang serta meningkatkan daya konsumsi masyarakat di saat pandemi ini. Sehingga, misi pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN) dapat terwujud dengan cepat. 

"Program ini bisa menjadi daya tahan bagi perekonomian nasional di banyak daerah di Indonesia. Karena sektor ekonomi banyak bergerak akibat adanya BST yang diberikan kepada masyarakat.

Menurut Muzani, wacana pemerintah menghentikan BST itu bukan waktu yang tepat. Karena dampak ekonomi akibat pandemi tentu akan terasa lebih lama daripada pandemi itu sendiri. 

"Jika BST akan dihentikan saat pandemi selesai, itu juga pelru pertimbangan karena dampak ekonomi akan lebih panjang daripada pandemi itu sendiri," tutur Sekjen Partai Gerindra itu. 

Sebagai parpol pendukung pemerintah, Muzani mengungkapkan bahwa Fraksi Gerindra pun siap mendukung dan mensukseskan kebijakan BST ini.

"Sebab dibandungkan PEN lainnya, ini adalah pemilihan ekonomi yang paling nyata dan sangat dirasakan masyarakat. Fraksi Gerindra siap membantu pemerintah untuk mendukung serta menguatkan kebijakan ini," tutup Muzani. 

Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Risma Maharani mengungkapkan akan mencabut program BST yang selama ini telah berjalan. Nominal yang diberikan dari program BST ini sebesar Rp200.000. Wacana penghentian BST ini akan berhenti pada akhir ApriL 2021 akibat minim anggaran. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik