Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Lewat IPDMIP, Kementan Lakukan Pemberdayaan Petani

Mediaindonesia.com
15/4/2021 13:15
Lewat IPDMIP, Kementan Lakukan Pemberdayaan Petani
Kepala Pusat Penyuluhan BPPSDMP (Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian), Leli Nuryati, memberikan pemaparan.(Ist/Kementan)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan), melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), melaksanakan berbagai kegiatan pemberdayaan bagi petani.

Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas usaha tani padi di daerah irigasi melalui Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP).  

Program IPDMIP sendiri mencakup 74 kabupaten yang tersebar pada 16 provinsi di Indonesia. 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dengan IPDMIP, pemberdayaan petani dilakukan melalui penguatan penyuluh pertanian.  

"Dalam pelaksanaannya, proses pembelajaran tersebut disampaikan oleh penyuluh kepada petani melalui Sekolah Lapangan dan berbagai metode penyuluhan lainnya, diantaranya demonstrasi alat, penyuluhan antar desa, pertemuan bulanan, pelatihan, dan lainnya," ujar Mentan. 

IPDMIP pun berhasil meyakinkan petani dalam hal penerapan teknologi yang direkomendasikan, seperti teknik bertanam dengan metode jajar legowo yang disempurnakan dengan penggunaan benih berkualitas, pestisida hayati, penerapan teknik pemupukan ramah lingkungan, pemupukan berimbang, serta teknik irigasi berselang dan perataan lahan. 

"Teknologi yang diterapkan tersebut telah terbukti dalam meningkatkan produktivitas usahatani padi," sambungnya. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, berharap, melalui berbagai kegiatan yang dikembangkan proyek ini akan mendukung tercapainya swasembada beras dan ketahanan pangan nasional. 

"Untuk itu, IPDMIP telah membiayai kegiatan yang terkait dengan rehabilitasi jaringan irigasi baik yang berada di bawah kewenangan pusat, provinsi maupun kabupaten, perbaikan manajemen operasional dan pemeliharaan irigasi dan penguatan sistem dan kapasitas kelembagaan irigasi pertanian yang berkelanjutan," ujar Dedi dalam keterangannya, Kamis (16/4).

Sedangkan pinjaman dari IFAD (International Fund for Agricultural Development), lanjut dia, digunakan untuk membiayai kegiatan yang terkait dengan peningkatan pendapatan pertanian beririgasi.

Kepala Pusat Penyuluhan BPPSDMP, Leli Nuryati, yang juga Director NPIU (National Project Implementation Unit) IPDMIP Kementan, berharap pada tahun 2021 kinerja tim NPIU lebih baik.

"Untuk itu, perlu kolaborasi, kerja sama dan kedisiplinan semua tim yang telah diberi tanggung jawab," katanya. 

Ditambahkan Leli, terkait teknik pemupukan berimbang, proyek IPDMIP membekali penyuluh pertanian dengan perangkat alat uji tanah sawah/rawa (PUTS/R) dan perangkat uji pupuk (PUP) agar dapat merekomendasikan dosis dan jenis pupuk yang sesuai dengan kondisi kesuburan lahan. 

“Perangkat uji kesuburan lahan tersebut didistribusikan kepada Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) agar dapat digunakan oleh penyuluh pertanian dalam merekomendasikan penggunaan pupuk yang tepat sehingga biaya produksi dapat dihemat dan keseimbangan kesuburan lahan dapat terjaga dengan baik sesuai dengan kondisi kesuburan lahannya masing-masing,” tambahnya. 

Sebagai informasi, IPDMIP merupakan proyek pemerintah yang dilaksanakan khusus di daerah irigasi dengan tujuan untuk mendukung tewujudnya ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas dan pendapatan pertanian berkelanjutan di daerah irigasi. 

IPDMIP sebagai sebuah program pembangunan dikelola secara terintegrasi dengan melibatkan peran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Dalam Negeri, Kementan, dan Bappenas. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya