Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Bank OCBC NISP Berkomitmen Tingkatkan Literasi Keuangan

Despian Nurhidayat
12/4/2021 20:06
Bank OCBC NISP Berkomitmen Tingkatkan Literasi Keuangan
Nasabah bertransaksi secara mandiri dengan mengunakan tablet di kantor cabang OCBC NISP di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta.(Dok.OCBC NISP)

PT Bank OCBC NISP berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia setelah 80 tahun atau delapan dekade hadir sebagai mitra perbankan.

“Kami sadar ke depan kami harus mengambil peran lebih besar, hal ini kami mulai dengan mengubah visi agar menggambarkan komitmen lebih dari sekedar dari mitra perbankan yang menyediakan solusi finansial. Namun juga menjadi mitra tepercaya untuk meningkatkan kualitas hidup, maka OCBC NISP pun memiliki komitmen meningkatkan literasi keuangan,” ungkap CEO PT Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam konferensi pers secara virtual, Senin (12/4).

Parwati mengatakan OCBC NISP ingin meningkatkan kesehatan keuangan mulai dari individu hingga pelaku usaha kecil dan besar.

Semua itu dimulai dari mengubah pemahaman kebiasaan dan mindset menjadi gaya hidup finansial yang lebih sehat dan mewujudkan Indonesia yang lebih financially fit dan lebih siap menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

“Studi menunjukkan Indonesia bisa menjadi lima besar di dunia pada 2045 nanti. Membangun fondasi finansial yang efektif di masyarakat terutama generasi mudanya harus dimulai dari sekarang dan butuh dukungan semua pihak,” ujarnya.

Ia mengungkapkan tiga masalah dasar keuangan yang perlu diperbaiki, yakni pengetahuan, kebiasaan dan pola pikir. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019, indeks literasi hanya mencapai 38% dari total populasi di Indonesia.

“Penting sekali untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang keuangan, produk investasi dengan berbagai risikonya agar masyarakat Indonesia bisa mengambil keputusan keuangan yang tepat,” ujar Parwati.

Masalah dasar kedua yang perlu diperbaiki, lanjut dia, adalah kebiasaan pengelolaan yang baik. OCBC NISP mencatat, 50% masyarakat Indonesia mengatakan, pengeluaran mereka lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan mereka dalam 12 bulan terakhir. Ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara lain yang hanya sekitar 34%.

“Contoh lain dalam berbisnis masih banyak pelaku usaha yang punya kebiasaan mencampur keuangan pribadi dan bisnis karena belum sadar akan pentingnya cashflow manajemen,” tuturnya.

Sedangkan aspek ketiga adalah mindset atau pola pikir. OCBC NISP mendorong masyarakat untuk mengubah pola pikir dan mulai merencanakan keuangan agar tidak menjadi penghalang untuk menerima perubahan menjadi yang lebih baik.

Selain itu, bank yang dulunya merupakan bank lokal asal Bandung ini berkomitmen untuk mendukung pelaku UKM melalui berbagai solusi finansial yang relevan, seperti keringanan yang dirancang khusus untuk pelaku UKM, kredit investasi hingga berbagai fasilitas dan layanan untuk meningkatkan efisiensi usaha. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya