Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PT Bank OCBC NISP meluncurkan program inisiatif terbaru untuk meningkatkan literasi keuntungan bagi kaum disabilitas. Program yang diberi tajuk Semua Bisa #FinanciallyFit: Disabilitas Menyala Tanpa Batas merupakan upaya untuk meningkatkan inklusivitas dalam memberikan akses literasi keuangan yang lebih luas kepada setiap lapisan masyarakat, sekaligus bertepatan dengan bulan peringatan Hari Peduli Sedunia yang jatuh pada 7 Juni lalu.
Brand & Communication Division Head OCBC, Aleta Hanafi, mengatakan program ini dirancang khusus untuk membuka peluang lebih luas bagi kaum disabilitas dalam mengakses pengetahuan dan sumber daya keuangan. Dengan begitu, bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik dan mandiri.
"Teman-teman disabilitas sering kali menghadapi tantangan dalam mendapatkan akses terhadap sumber daya dan pendidikan keuangan yang memadai," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (20/6).
Baca juga : OJK dan Unversitas Udayana Kolaborasi Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Melalui KKN LIK
Dari survei yang dilakukan pada Januari 2024, diketahui sebanyak 55,3% responden yang merupakan kaum disabilitas tidak pernah mendengar atau mempelajari secara mendalam literasi keuangan. Mereka kurang memahami produk-produk keuangan, meski banyak di antara mereka yang sudah memiliki kesadaran bahwa mengelola keuangan itu menjadi hal penting.
“Semua Bisa #FinanciallyFit: Disabilitas Menyala Tanpa Batas merupakan salah satu wujud program CSR kami di pilar edukasi, dimana kami percaya bahwa pengetahuan literasi keuangan yang tepat akan membantu tiap individu untuk dapat mencapai life goals keuangan,” ucapnya.
“Selain itu, kami juga berkolaborasi dengan lembaga organisasi non-profit, dan komunitas disabilitas untuk terus memperkaya dan menyempurnakan program edukasi keuangan terbaik bagi teman-teman disabilitas,” tambah Hanafi.
Executive Director Marketing & Lifestyle Business OCBC, Amir Widjaya, mengatakan program itu sejalan dengan arahan OJK yang mendorong perusahaan memperkuat aliansi strategis dengan berbagai pihak untuk melaksanakan kegiatan edukasi keuangan secara langsung kepada segmen kaum disabilitas.
“Kami percaya bahwa pendekatan literasi keuangan tidak selalu membosankan, melalui Ruangmenyala.com, teman-teman disabilitas dapat memulai perjalanan #FinanciallyFit melalui serangkaian workshop, webinar, dan materi edukasi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan teman-teman disabilitas dengan menggabungkan teknologi dan metodologi pengajaran yang sesuai bagi mereka,“ tutur Amir. (Z-11)
Jumlah total rekening yang dilaporkan mencapai 267.962 rekening, dengan nilai kerugian masyarakat tercatat sebesar Rp3,4 triliun.
Bank Woori Saudara Cabang Garut menggelar edukasi literasi keuangan di SDN Regol 4 dan SMK Al-Istiqomah Garut.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengajak para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk lebih memahami literasi keuangan dengan baik.
Edukasi finansial bertajuk Investing in Youth, Empowering Communities. Program ini menyasar 300 siswa dari tiga sekolah menengah atas di Jakarta dan Depok.
Mahasiswa diajak mengenali lebih dalam cara kerja platform fintech peer-to-peer (P2P) lending, dan mengenal risiko dan manfaat dari pemanfaatan teknologi finansial.
Literasi keuangan sangat dibutuhkan seniman. Ada kalanya, mereka tidak produktif berkarya sehingga membutuhkan pengelolaan keuangan yang baik agar memiliki kestabilan finansial.
KARYA seni bisa menjadi salah satu media untuk meningkatkan kemampuan dan mendukung kreativitas berbagai kalangan, termasuk kalangan disabilitas.
KOMISI Nasional Disabilitas (KND) mengapresiasi program Safari Wukuf dalam penyelenggaraan haji tahun 2025. Program ini dinilai sebagai contoh praktik baik.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Hal ini diungkapkan Ketua YLKI Niti Emiliana dalam keterangannya dalam upaya mendorong DKI Jakarta kota yang ramah bagi konsumen disabilitas.
Pembatalan dilakukan karena belum adanya jaminan dari pemerintah terkait kepastian penyelenggaraan.
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved