Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Panen di Sulsel, Kementan Minta PT Pertani Serap Gabah Komersil 

Mediaindonesia.com
10/4/2021 09:24
Panen di Sulsel, Kementan Minta PT Pertani Serap Gabah Komersil 
Kementan mendorong penyerapkan gabah petani dengan menjalin kerja sama PT Pertani.(Ist/Kementan)

PEMERINTAH terus mendorong penyerapan gabah pada saat panen raya dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga baik di tingkat konsumen maupun produsen.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Agung Hendriadi mengatakan, selain penyerapan gabah oleh Bulog dengan skema PSO (Public Service Obligation), pihaknya juga mendorong penyerapan gabah komersil melalui kerja sama dengan PT. Pertani. 

“Penyerapan gabah ini untuk mengendalikan harga, karena itu kita dorong PT Pertani menyerap gabah secara komersil dengan harga di atas HPP (harga pokok penjaualan),” ujar Agung dalam kunjungan kerjanya ke Unit Penggilingan Padi (UPP) PT Pertani, di Sidrap, Sulawesi Selatan, Jumat (9/4). 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah IV PT Pertani, Arief Mugiharjo menegaskan kesiapannya dalam mengoptimalkan penyerapan gabah di wilayahnya. 

“PT Pertani melakukan serap gabah ini dengan mengoptimalkan infrastruktur yang ada, kita memiliki lima UPP di sulselbar dengan potensi kapasitas simpan mencapai di atas 30 ribu ton,” ungkap Arief. 

Hingga saat ini, lanjut Arief, stok yang masuk di UPP Sidrap mencapai 2 ribu ton. Dia mengatakan, penyerapan tersebut akan terus berlanjut sampai musim panen raya selsesai. 

“Kita optimistis dengan didukung alat silo dryer, lantai jemur, gudang, kapasitasnya cukup untuk membackup panen sampai saat ini,” tambahnya. 

Untuk diketahui, Provinsi Sulawesi Selatan sendiri merupakan daerah sentra beras keempat terbesar dengan luas panen mencapai 1,5 juta hektar dan menghasilkan padi sebesar 4,7 juta ton gabah kering giling (GKG) atau sekitar 2,6 juta ton beras. 

Agung juga mengatakan, selain penyerapan, yang juga penting untuk diperhatikan penyalurannya. 

“Selain mendistribusikan ke wilayah-wilayah di dalam negeri, Pak Mentan Syahrul Yasin Limpo juga mendorong agar produksi beras kita  diekspor,” ujarnya. 

Ia menambahkan bahwa ekspor juga bertujuan untuk mengendalikan harga gabah. "Kalau kita mampu menyerap lebih banyak, tentu kita bisa menyalurkan lebih banyak, dan PT Pertani bisa bekerja sesuai kapasitas optimumnya," ujarnya. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik