Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pengesahan IE- CEPA Jadi Bukti Keberlanjutan Minyak Sawit RI

Insi Nantika Jelita
09/4/2021 23:23
Pengesahan IE- CEPA Jadi Bukti Keberlanjutan Minyak Sawit RI
Pekerja mengukur tandan segar buah kelapa sawit(Antara/Aswaddy Hamid)

KEMENTERIAN Perdagangan dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengesahan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Negara-Negara European Free Trade Association (EFTA) atau IE-CEPA lewat Rapat Paripurna, Jumat (9/4).

EFTA merupakan asosiasi perdagangan yang terdiri dari empat negara Eropa, yakni Islandia, Norwegia, Swiss, dan Liechtenstein.

"Kami baru saja meratifikasi perjanjian perdagangan dengan EFTA. Ini pertama kalinya kita punya perjanjian (dagang) dengan Eropa," ungkap Lutfi dalam Industry Talks, di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (9/4).

Mendag mengatakan, negara-negara anggota Uni Eropa (UE) mengakui penerapan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) di Tanah Air. 

ISPO sendiri merupakan sertifikat yang wajib dimiliki pengelola perkebunan sawit termasuk petani sawit untuk mengelolo produk tersebut menjadi keberlanjutan.

Baca juga : Mentan SYL: Riset dan Inovasi, Pondasi Pembangunan Pertanian

"Negara Eropa mengakui ISPO ini dan akan menjadi standar sustainablity atau berkelanjutan. Ini hal penting bagi Indonesia," jelas Mendag.

Dalam keterangan pers Kemendag disebutkan, selain untuk meningkatkan ekspor, IE–CEPA diharapkan dapat meningkatkan profil dan kampanye positif produk kelapa sawit Indonesia secara global dan mendorong diterimanya standar keberlanjutan untuk kelapa sawit Indonesia (ISPO) di Eropa.

Berdasarkan data Kemendag, total perdagangan Indonesia–EFTA pada 2020 mencapai US$ 3,3 miliar, atau meningkat 92,62% dibandingkan dengan 2019 sebesar US$ 1,7 miliar.

Pada 2020, EFTA menduduki peringkat ke-15 negara tujuan ekspor Indonesia dengan nilai ekspor US$ 2,4 miliar atau meningkat 195,72% dibandingkan 2019 yang hanya sebesar US$ 829,4 juta. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya