Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PANDEMI yang telah berlangsung setahun belakangan telah menghantam berbagai lini. Akan tetapi, kondisi tersebut juga dapat menjadi momentum kebangkitan ekonomi, yang mana dapat ditempuh dengan membeli produk lokal dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Salah satu tokoh publik yang gencar memromosikan produk lokal ialah Ridwan Kamil. Gubernur Jawa Barat tersebut menjelaskan dewasa ini kondisi ekonomi turut dipengaruhi daya beli masyarakat.
Masyarakat kelas menengah hingga bawah, dalam pandangannya, di masa ini tidak punya banyak uang untuk belanja. Sementara kelas menengah hingga ke atas, juga banyak yang sedang menahan diri untuk pengeluaran masing-masing.
"Akibatnya UMKM tidak ada yang beli. Yang bangkrut banyak, yang PHK banyak. Maka saya bilang kalau ekonomi mau bangkit, belanja itu sebagai bela negara dan membeli produk UMKM. Kenapa UMKM? Kalau teknologi seperti mobil, motor, HP, atau laptop kita impor. Tapi kalau di luar teknologi, semua kita ada," katanya, dalam acara Kick Andy, Kamis, (8/4).
Dalam syuting episode 'Taji Produk Dalam Negeri' itu, Ridwan turut mengenalkan beberapa produk UMKM dari Jawa Barat. Diantaranya, ada sepeda lipat Kreuz buatan Yudi Yudiantara, sepatu Exodos57 karya Gally Magido Rangga, dan Batik Trusmi dari Sally Giovanny.
Upaya Yudi dalam membuat sepeda lipat dimulai dari usaha aksesoris sepeda. Pada 2020, ia melihat peluang dan tak disangka karyanya mendapat respon baik ketika pertama kali dirilis ke publik. Lebih dari itu, Presiden Joko Widodo pun turut membeli sepeda yang tiap unitnya dibanderol dengan harga Rp. 8 hingga 15 juta tersebut.
"Tahun 2020 itu kita (materialnya) sudah 60%. Tahun ini kita bikin part-partnya lagi sendiri, yang dikerjakan vendornya UMKM dan ada di Bandung. Jadi sudah hampir 70% untuk tahun ini," tutur Yudi.
Sementara itu, perjalanan Gally memroduksi sepatu Exodos57 sendiri dimulai pada 2000. Kala itu ia merantau dari Poso ke Bandung untuk mengadu nasib. Jatuh bangun telah dirasakan Gally mulai dari mengamen hingga akhirnya berhasil membuat sepatu dengan harga Rp. 400 ribu hingga jutaan rupiah.
Gally mengusung slogan 'local movement pride' untuk produk Exodos57. Hal itu juga terlihat dalam tiap seri sepatu yang ia buat, yang mana menggabungkan produk berkualitas seperti kulit hingga kain nusantara. Sepatu Gally kini juga sudah dikoleksi Presiden hingga aktor maupun musisi.
Gally berharap Eksodos57 kedepannya dapat hadir di mata dunia, yang mana semua bahan baku dan produksinya berasal dari Indonesia. Lebih dari itu, ia juga kerap memanfaatkan karyanya ini untuk menjadi media berbagi dengan korban bencana alam.
"Waktu itu kami produksi hanya 100 pasang. Dan 100% penjualannya kami donasikan untuk korban bencana yang ada di daerah saya, di Palu," tutur Gally, yang menceritakan salah satu sepatu berjudul 'Kearifan Lokal II' yang salah satunya juga menjadi koleksi Ridwan tersebut.
Pahit getir membangun bisnis turut dirasakan Sally. Namun, berbekal dengan moto 'proses tak pernah mengkhianati hasil' perempuan berusia 32 tahun itu akhirnya dapat membangun Batik Trusmi yang kini memiliki omset ratusan juta rupiah.
Dengan usahanya yang terus berkembang, kini Batik Trusmi sudah memiliki toko di beberapa kota. Ia juga sudah menyerap kurang lebih 500 karyawan, dan menggandeng 200 pengrajin batik.
Tak hanya itu, usaha Saly kini juga merambah kegiatan sosial seperti mendirikan yayasan dan santunan rutin setiap bulan kepada mereka yang membutuhkan. Ia juga biasa membeli tanah untuk dibangun, hingga kemudian diwakafkan.
"Batik itu kalau menurut aku, jutaan jari begitu. Orang-orang berkarya di sini karena satu kain batik itu tidak hanya dikerjakan satu pengrajin. Ada yang khusus menggambar, membatik, hingga mewarnai jadi banyak sekali. Bisa membuka lapangan pekerjaan sambil melestarikan budaya batik itu sendiri," terang perempuan asal Cirebon tersebut. (OL-13)
<p>Pesan menarik bagi pengusaha UMKM dari pujangga William Shakespeare, yakni 'tiga kalimat untuk menjadi sukses: lebih tahu dari orang lain, kerja lebih dari orang lain,</p>
Risiko Kredit (NPL nett) mencapai rasio tertinggi selama 5 tahun terakhir sebesar 6.51% mengalami kenaikan sebesar 1.28% dibandingkan tahun 2022 (yoy).
Bank Perekonomian Rakyat, yang disebut BPR, adalah produk perbankan dalam negeri yang secara khusus ditujukan untuk melayani segmen UMKM dan masyarakat wilayah lokal
Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah perempuan yang memulai bisnis selama pandemi, dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaum pria.
Bakti sosial kesehatan dilaksanakan di RSAU dr Hoediyono, Lanud Suryadarma Kalijati, Subang, diikuti 128 warga yang mayoritas sudah berusia lanjut.
PT Angkasa Pura II gandeng Yayasan Kick Andy Foundation memberikan santunan pada 1.000 anak yatim dari 22 kelurahan dan desa di sekitar Bandara Soekarno Hatta.
Adapun pendidikan kepada guru-guru PAUD se-Indonesia tersebut nantinya akan dilaksanakan di Jakarta.
Siswa-siswi yang mendapat bantuan tersebut berasal dari SDN Tanjung Jaya I, Tanjung Jaya II dan SDN Citeurep II, yang beberapa hari lalu dilanda bencana banjir.
"Saat ini PT AP II melalui Kick Andy Foundation memberikan bantuan sebesar Rp1 miliar lebih. Bantuan tersebut difokuskan ke tiga bidang, yaitu pendidikan, lingkungan dan pengembangan UMKM."
konsep kaki palsu di Kick Andy adalah kaki palsu untuk hidup mandiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved