Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Transformasi Perkuat Komitmen GRP Jaga Lingkungan tetap Hijau

Mediaindonesia.com
06/4/2021 14:50
Transformasi Perkuat Komitmen GRP Jaga Lingkungan tetap Hijau
Jajaran direksi PT Gunung Raja Paksi (GRP) Tbk komitmen jaga lingkungan tetap hijau.(dok.mi)

PRODUSEN baja terbesar nasional PT Gunung Raja Paksi (GRP) Tbk semakin memperkuat transformasi memasuki triwulan kedua 2021. Seperti disampaikan Komisaris PT GRP Kimin Tanoto, perubahan penting terus dilakukan dalam menghadapi tantangan yang lebih besar di masa mendatang.

“Kami terus komit untuk memperkuat transformasi. Perubahan ini penting, karena kami fokus menghadapi tantangan ke depan,” kata Kimin, dalam keterangannya kepada media di Jakarta, Selasa (6/4).  

Menurut Kimin, proses transisi menghasilkan perubahan–perubahan positif di perusahaan. Antara lain, ketika perusahaan mengedepankan reformasi managemen TAP (Transparan, Accountable dan Professional).

“Manajemen TAP ini menjadi budaya korporasi di semua aspek bisnis kami,” kata Kimin.

Sementara itu Presiden Komisaris PT GRP Tony Taniwan mengatakan melalui transformasi, perusahaan dikelola lebih transparan. Dengan demikian, lebih mudah pula dalam melakukan pengawasan dan koordinasi.

“Transformasi ini, mempermudah interaksi agar lebih efektif, efisien, dan transparan. Baik, dalam proses supply chain di setiap bagian, operasional, produksi, penjualan, maupun keuangan,” jelas Tony.

Selain rencana transformasi, GRP berkomitmen untuk melakukan investasi untuk masa depan yang lebih hijau. Investasi masa depan yang direncanakan salah satunya pembangunan pabrik Coke yang terintegrasi dan ramah lingkungan serta pabrik smelter nikel.

Coke adalah bahan penting untuk membuat baja di Blast Furnace (BF). Teknologi pembakaran Coke yang dipakai akan mengurangi dampak lingkungan karena panas limbah diubah menjadi listrik untuk memberi daya pada smelter nikel.

Adapun nikel adalah bahan penting untuk membuat baterai lithium-ion yang memiliki masa depan yang besar dan menjanjikan.

Selain investasi tersebut, GRP juga secara aktif mencari alternatif untuk mengurangi jejak karbon di seluruh pabrik miliknya. Tujuannya untuk menjadi salah satu perusahaan terkemuka yang akan dikenal karena menekankan pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola di Indonesia.

Baca Juga: Impor Baja Turun, Krakatau Steel Genjot Pangsa Pasar

Hal senada disampaikan Komisaris PT GRP, Edward Hasan. Menurutnya, GRP konsiten mempertahankan standard kualitas produk dan menjaga kelestarian lingkungan. Bahkan, baru-baru ini, lanjutnya, GRP menerima sertifikasi Proper Biru untuk kesepuluh kalinya berturut turut dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Aspek penilaiannya meliputi izin lingkungan, pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, dan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3),” kata Edward.

PT GRP, tambah Edward juga menjadi anggota World Steel Association, yaitu suatu organisasi baja dunia. Dalam hal ini PT GRP mendapatkan sertifikasi terkait pengendalian kadar emis CO2.

“Tentu sangat membanggakan, karena bukti bahwa kami konsisten dan fokus menjaga kelestarian lingkungan, “ ujar Edward.

Saat ini GRP memiliki pabrik dan fasilitas pendukung dengan luas sekitar 250 hektare lebih di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Perusahaan yang mempekerjakan sekitar 6.000 lebih karyawan ini mempunyai kapasitas produksi sebesar 2,8 juta ton baja per tahun.

GRP merupakan asset nasional dan berkomitmen dengan Pemerintah membangun Indonesia ke masa depan yang lebih baik. (OL-13)

Baca Juga: Produksi Baja GRP Naik 35,73% di Triwulan Ketiga 2020



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya