Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Panen Raya, Bulog Sudah Serap 200 Ribu Ton Beras

M. Iqbal Al Machmudi
29/3/2021 15:52
Panen Raya, Bulog Sudah Serap 200 Ribu Ton Beras
Ilustrasi pekerja mengangkut beras di gudang milik Perum Bulog.(Antara)

JELANG Ramadan dann Idul Fitri, Perum Bulog sudah menyerap 200 ribu ton beras dari petani di musim panen raya. Setiap hari, Bulog selalu menyerap beras sebanyak 10 ribu ton

"Panen yang dimulai awal Maret 2021, bahwa Bulog telah menyerap 200 ribu ton beras di wilayah panen. Kami akan terus menyerap setiap hari. Rata-rata kami menyerap 10 ribu ton setiap hari," ujar Dirut Perum Bulog Budi Waseso dalam konferensi pers virtual, Senin (29/3).

Baca juga: Presiden Pastikan Tidak Ada Impor Sampai Juni Mendatang

Dengan periode Maret yang tersisa tiga hari, Perum Bulog diprediksi menyerap beras sebanyak 30 ribu ton. Sehingga, total penyerapan saat panen raya dan cadangan beras di gudang Perum Bulog mencapai 1 juta ton.

"Seperti yang dikatakan Pak Presiden, bahwa beliau memprediksi serapan sampai Juni. Bulog akan terus menyerap sampai evaluasi. Presiden juga telah mengungkapkan tidak ada impor sampai Juni 2021," imbuh Buwas, sapaan akrabnya.

Hasil serapan Bulog akan disebar ke seluruh wilayah Indonesia. Termasuk, wilayah yang tidak memproduksi beras. Bulog menyatakan stok beras untuk seluruh wilayah Indonesia masih aman. Tentunya, masih ditunjang serapan hasil panen raya pada saat ini.

Baca juga: Bulog Ingin Pasok Beras untuk TNI, Polri dan ASN

Buwas juga menekankan selama 3 tahun ini pihaknya belum pernah melakukan impor beras. Jika ada informasi terkait impor beras, lanjut dia, itu merupakan beras khusus yang dipesan swasta. Misalnya, kebutuhan hotel, restoran dan katering.

"Jadi bukan Bulog yang impor, tetapi swasta sesuai dengan kebutuhan mereka. Jadi, tidak ada beras impor umum dari negara lain ke Indonesia," ungkapnya.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya