Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Industri Gim dan eSports Berpeluang jadi Sektor Unggulan Indonesia

Ghani NUrcahyadi
14/3/2021 02:41
Industri Gim dan eSports Berpeluang jadi Sektor Unggulan Indonesia
Turnamen Esport di Indonesia(MI/Agus Mulyawan)

SAAT sektor usaha lain lesu, industri gim di Indonesia justru tumbuh positif di kala pandemi Covid-19. Pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19 mendorong masyarakat untuk mencari wahana hiburan dari rumah, salah satunya gim. Karena itulah pertumbuhan gamer meningkat tajam dalam satu tahun terakhir, yang akhirnya mengakselerasi pertumbuhan industri gim.

Berdasarkan data Forum Ekonomi Dunia (WEF), pasar video game dunia diperkirakan mencapai USD159 miliar pada 2020 atau sekitar empat kali lipat pendapatan box office (USD43 miliar pada 2019) dan tiga kali lipat pendapatan industri musik (USD57 miliar pada 2019). Pangsa pasar terbesar berasal dari Asia-Pasifik.

Indonesia, melansir laporan Global Market Games Reports 2020, Newzoo, perusahaan riset pasar dan konsultan bisnis gim dan E-Sports, menyebut Indonesia menjadi salah satu negara terbesar pengguna gim di pasar Asia Tenggara. Newzoo mencatat, penghasilan industri gim di Indonesia pada 2019 mencapai 1,1 miliar dollar AS dan menjadi pasar bisnis paling besar di Asia Tenggara.

Sementara, pada 2019, berdasarkan data dari Indonesia Esports Premier League (IESPL), terdapat 62,1 juta orang yang aktif bermain gim di dalam negeri. Angka ini membawa Indonesia pada peringkat 12 dalam pasar gim dengan jumlah pemain terbanyak.

Koordinator Business Matchmaking Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika Luat Sihombimg mendorong masyarakat, khususnya generasi milenial dan generasi Z, berpartisipasi aktif dalam pertumbuhan industri gim. Dua generasi ini merupakan kalangan yang dominan memainkan gim.

“Yang menjadi tantangan, kalau ingin menjadi pelaku industri (gim), kita harus tahu gim itu tidak hanya untuk entertain,” kata Luat dalam webinar digital skills yang diselenggarakan Sabtu, (13/3). 

Pangsa pasar industri gim terus menunjukkan peningkatkan sepanjang 2017-2019. Skala usahanya juga meningkat. Meski demikian tak dapat dipungkiri, upaya optimalisasi industri ini masih sangat dibutuhkan untuk mendorong perkembangan ekonomi dalam negeri.

Untuk itulah, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah menyiapkan sejumlah program khusus. Pada awal pandemi, pemerintah meluncurkan “Ayo Bikin Gim di Rumah” yang diikuti lebih dari 100 peserta.

Luat menambahkan, pihaknya bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Asosiasi Game Indonesia telah melakukan riset mengenai kondisi pelaku produksi gim di Indonesia. Hasil riset akan diluncurkan pada tahun ini.

Bacva juga : PUBG Mobile Hadirkan Mode Permainan Bertema Musik

Luat percaya Indonesia memiliki potensi besar di industri gim. Selain jumlah penduduk yang banyak, pemerintah juga terus menggenjot pengembangan internet. Saat ini, penetrasi internet masih terpusat di wilayah Jawa.

“Kalau internet sudah merata, masih banyak yang bisa disasar. Jadi pengembang gim tidak perlu khawatir,” ujar Luat.

Anggota Komisi I DPR RI Rizki Natakusumah mengungkapkan perlunya upaya mengubah paradigma masyarakat mengenai gim. Indonesia tidak boleh hanya menjadi konsumen.

“Kita juga harus menjadi creator. Salah satu yang harus diubah adalah beradaptasi dengan pola pikir orangtua. Jauhkan stigma bermain gim itu buruk,” ujar Rizki.

Rizki juga turut berupaya menumbuhkan minat anak muda dengan menyelenggarakan kompetisi e-sport, 25-28 Maret. Turnamen bertajuk RN E-sports Championship Pandeglang Season 1 ini bergulir dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Pandeglang ke-14.

"Akan ada tiga cabang gim yang dipertandingkan dalam kompetisi besok, yaitu Mobile Legend dan PUBG di handphone, serta PES di console PS4,” kata Rizki. 

CEO GGWP.id Ricky Setiawan mengatakan, Indonesia memiliki 44,2 juta pemain gim e-sport. Jumlah ini diyakini akan mengalami pertumbuhan mencapai 37 persen dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara.

“Usia (pemain) kebanyakan 13-24 tahun. Bagi yang di bawah 13 tahun enggan main gim e-sports karena terlalu kompleks dan ribet. E-sports bukan hanya membutuhkan keterampilan main gim, tapi juga bersosialisasi yang baik, bekerja sama dengan tim,” katanya.

Mira Sahid selaku Moderator yang juga Wakil Ketua Umum Siberkreasi dan Founder Emak-Emak Blogger menyimpulkan bahwa sinergi antara pemerintah, legislatif, dan industri sangat penting dalam mendorong ekosistem industri games dan esports di Indonesia. (RO/OL-7) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik