Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Komit Tingkatkan Skala Infrastruktur Pembayaran Digital untuk UMKM

Mediaindonesia.com
03/3/2021 14:30
Komit Tingkatkan Skala Infrastruktur Pembayaran Digital untuk UMKM
Tim Xendit yang multikultural(Dok.Xendit)

SEBAGAI negara kepulauan, banyak masyarakat Indonesia di pedesaan yang masih belum terjangkau perbankan. Itu sebabnya dibutuhkan penyedia layanan resmi untuk membantu masyarakat, terutama para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.

Apalagi di masa pandemi covid-19 seperti saat ini. Selain kebutuhan akan investasi, para pelaku UMKM juga perlu cepat beradaptasi dengan migrasi ke digital. Berangkat dari situ Xendit, penyedia layanan infrastruktur pembayaran digital menyatakan komitmennya untuk membantu masyarakat.

Baca juga: Pemerintah Targetkan 50% UMKM Go Digital pada 2024

Apalagi mereka telah mendapatkan US$64,6 juta dalam pendanaan Seri B yang dipimpin oleh firma modal ventura global Accel, sehingga total mengumpulkan pendanaan US$88 juta. Hingga kini mereka telah memproses lebih dari 65 juta transaksi dengan pembayaran US$6,5 miliar per tahun.

“Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat kompleks, terutama apabila kami melihat pada wilayah kepulauan Indonesia yang memiliki 17.000 pulau berbeda dan harus menghadapi  regulasi dan teknologi di kawasan tersebut yang cukup menantang. Membangun sebuah ekosistem bisnis untuk masa depan dengan infrastruktur yang belum memadai, tentunya akan  menghambat pelaku bisnis di Asia Tenggara," tegas CEO dan Co-Founder,  Moses Lo.

“Sehingga kami merasa investasi terbaru ini memungkinkan Xendit untuk dapat meningkatkan pembangunan infrastruktur pembayaran digital dalam skala besar dengan cepat dan menyediakan kesempatan kepada jutaan pelaku usaha kecil dan menengah di seluruh Asia Tenggara untuk menuju perkembangan ekonomi digital.”

“Dengan lebih dari 150 juta penduduk Indonesia yang sudah beradaptasi secara digital dan kelas menengah yang berkembang pesat, ekonomi digital Indonesia akan meningkat empat kali lipat pada 2025,” tambah COO, dan Co-Founder, Tessa Wijaya.

“Asia Tenggara membutuhkan akses ke infrastruktur pembayarannya sendiri yang dapat diandalkan. Platform Xendit akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital kawasan ini  dan memastikan generasi pelaku bisnis berikutnya dapat berkembang pesat."

Accel memimpin putaran pendanaan tersebut dengan dukungan tambahan dari YCombinator. Xendit adalah perusahaan Indonesia pertama yang terpilih untuk mengikuti program akselerator YCombinator pada  2015 dan dinobatkan sebagai salah satu dari 100 perusahaan teratas YCombinator pada 2021.

Tim Xendit yang multikultural dapat menghadirkan solusi yang disesuaikan pada kultur lokal hingga ke ranah global. Pengadaptasian terhadap beragam kultur tersebut dikarenakan CEO Moses Lo dan COO Tessa Wijaya yang lahir dan besar di Asia menempuh pendidikan tinggi di AS, sehingga menghasilkan perpaduan antara Tessa yang mengasah keahliannya dalam dinamika dan regulasi pasar Asia Tenggara serta Moses mendapatkan pengetahuan dan wawasan luas tentang aksesibilitas teknologi global dan ekosistem startup Silicon Valley.

Upaya Xendit dinilai sangat sesuai dengan upaya kawasan Asia Tenggara menuju digitalisasi dan kebebasan finansial.  "Xendit telah membangun infrastruktur pembayaran digital modern yang mengubah cara bisnis Asia Tenggara bertransaksi," kata Ryan Sweeney, partner di Accel.

"Kombinasi tim mereka yang terdiri dari pemahaman terhadap pasar lokal yang mendalam dan dilengkapi oleh ambisi untuk menguasai pasar global membuat mereka berada di posisi strategis untuk mendapatkan apa yang tidak dapat dilakukan oleh perusahaan lain di wilayah ini. Kami sangat senang dapat bermitra dengan Moses, Tessa, dan tim pendiri lainnya untuk membantu membawa Xendit ke tahap berikutnya," lanjutnya. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya