Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Dihantam Krisis, Pabrik Wiski Tertua ini yakin tidak Goyah

Adiyanto
02/3/2021 13:21
Dihantam Krisis, Pabrik Wiski Tertua ini yakin tidak Goyah
Pabrik penyulingan wiski tertua di Skotlandia yang didirikan tahun 1763(Andy Buchanan / AFP)

THE GLENTURRET merupakan pabrik penyulingan wiski yang terletak di tepi Sungai Turret, dua mil (3,2 kilometer) barat laut kota Crieff. Pabrik ini didirikan pada 1763 dan merupakan tempat populer bagi penggemar wiski.

Pabrik ini selamat dari dua peristiwa besar, yakni Perang Dunia II dan Depresi Besar di tahun 1930-an. Namun, pandemi covid-19, mungkin menjadi periode paling sulit bagi pembuat wiski tertua di Skotlandia itu.

Glenturret, yang kini tertutup bagi pengunjung selama masa pembatasan sosial, sangat sunyi. Pembatasan perjalanan yang menyertai pandemi juga telah menyebabkan penurunan penjualan di penyulingan, di pub, dan restoran, serta di toko free duty di sejumlah bandara.

Tetapi, tarif 25% untuk Scotch (salah satu jenis wiski) yang diberlakukan oleh Amerika Serikat pada Oktober 2019 dan kini ditambah perlambatan ekspor ke Eropa setelah berakhirnya transisi Brexit, yang paling berdampak pada keuntungan pabrik penyulingan ini.

"Ini merupakan periode yang sangat sulit bagi kami dengan adanya covid-19, tarif AS, dan juga Brexit ," kata direktur pelaksana penyulingan, John Laurie, kepada AFP.

"Covid secara khusus memengaruhi pariwisata kami. Kemudian pasar ekspor telah terpengaruh oleh Brexit dan tarif wiski Skotlandia di Amerika benar-benar merepotkan," imbuhnya.

Laurie mengatakan peningkatan dokumen dan persyaratan ekspor setelah Inggris keluar dari pasar tunggal Eropa pada 31 Desember, telah menunda pengiriman wiski ke wilayah tersebut.

Pihak pabrik telah memperingatkan pelanggan di situs web mereka bahwa pengiriman ke UE telah ditunda.

"Kami memiliki permintaan yang besar di Eropa dan kami memiliki keinginan untuk mencoba dan memasok mereka, jadi di mana ada kemauan di sana ada jalan,  dan kami akan menemukan jalan melalui periode sulit ini," kata Laurie.

Masalah yang dihadapi oleh The Glenturret terjadi di seluruh industri wiski. Menurut Asosiasi Wiski Scotch (SWA) pada Februari, ekspor global minuman itu turun lebih dari £ 1,1 miliar (US$1,5 miliar) menjadi  £ 3,8 miliar pada 2020. “Ekspor ke UE turun lebih dari 15% menjadi £ 1,25 miliar pada 2020,” tambahnya.

Sejauh ini, dampak pada penjualan setelah transisi pasca-Brexit belum diukur tetapi diperkirakan akan mengalami pukulan berat.

Tarif ekspor ke Amerika Serikat, pasar industri yang paling berharga, diberlakukan setelah perselisihan antara pemerintah UE, Inggris, dan AS mengenai subsidi yang diberikan kepada perusahaan kedirgantaraan Airbus dan Boeing.

Sebelum pungutan, pasar AS untuk Scotch bernilai  £ 1,06 miliar. Pada 2020 turun 32% menjadi £ 729 juta.

Kepala eksekutif SWA Karen Betts mengatakan angka tersebut adalah "pengingat suram" dari tantangan yang dihadapi oleh penyuling di Skotlandia, di mana sekitar 10.000 orang dipekerjakan secara langsung oleh industri tersebut.

"Akibatnya, industri kehilangan 10 tahun pertumbuhan pada tahun 2020 dan akan membutuhkan waktu untuk membangun kembali ke posisi yang kuat," katanya, setelah rilis angka-angka tersebut pada awal Februari.

Tua dan tangguh

Betts mengatakan wiski Scotch kehilangan banyak tempat di Amerika Serikat karena tarif yang bisa dihindari seandainya Inggris, UE, dan pemerintah AS serta industri kedirgantaraan Eropa dan Amerika bisa bersikap lebih lunak.

"Pemerintah dan perusahaan telah membiarkan perselisihan mereka berlanjut sementara mata pencaharian orang-orang dan masa depan salah satu industri tertua di Skotlandia, dipertaruhkan," katanya.

SWA telah memohon kepada pemerintah yang terlibat untuk segera menangguhkan tarif dan mengakhiri perang dagang ini.

Meski sulit, kata Laurie, pihak penyulingan akan belajar dari sejarah untuk melewati salah satu periode yang paling menantang ini.

"Kami telah melewati era pelarangan di Amerika, kami telah melalui perang, kami telah melalui banyak situasi berbeda dalam ekonomi global, dan nyatanya kami masih bertahan dan berhasil," ujarnya.

"Kami adalah industri yang sangat tua dan tangguh, dan untungnya kami memiliki produk yang disukai orang-orang di seluruh dunia, jadi meskipun saat-saat sangat sulit, kami tahu mampu melewatinya." (AFP/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya