Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kemendag Jamin Harga Tahu Tempe di Bulan Maret Stabil

M Iqbal Al Machmudi
02/3/2021 09:18
Kemendag Jamin Harga Tahu Tempe di Bulan Maret Stabil
Pengrajin membuat tahu(ANTARA FOTO/Fauzan)

DIREKTUR Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Syailendra menegaskan pemerintah bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe sama seperti bulan lalu, yaitu stabil pada kisaran harga Rp9.500/kg, sehingga harga tahu masih terus stabil di kisaran Rp650/potong dan harga tempe di kisaran Rp16.000/kg.

Meskipun saat ini terjadi sedikit kenaikan harga kedelai dunia, Kementerian Perdagangan menjamin stok kedelai bulan Maret 2021 masih cukup untuk memenuhi kebutuhan industri tahu dan tempe nasional dengan harga yang stabil dan terjangkau.

Sebagaimana dikutip dari sumber Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia untuk penyediaan Februari 2021 masih berada di kisaran US$13,71/bushels dan untuk penyediaan Maret terdapat kenaikan harga di kisaran +0,8% menjadi US$13,82/bushels.

Meski demikian, diharapkan, harga kedelai dunia dapat segera terkoreksi menurun pada periode selanjutnya.

“Tingginya harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe tersebut merupakan dampak pergerakan harga kedelai dunia sejak pertengahan tahun lalu hingga sekarang,” jelas Syailendra dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/3).

Baca juga: Minim Pasokan Kedelai, Pengusaha Tahu Tempe Bingung

Syailendra menyampaikan, sejak paruh kedua tahun lalu harga kedelai dunia mulai merangkak naik hingga hampir 30%. Hal tersebut berdampak pada penyesuaian harga tahu dan tempe di pasar yang naik menjadi rata-rata 20%.

“Penyesuaian harga tahu dan tempe di pasar merupakan dampak dari adanya kenaikan harga kedelai dunia karena mayoritas kebutuhan kedelai di Indonesia masih dipenuhi oleh impor sehingga fluktuasi perkembangan harga komoditi kedelai dunia akan berdampak secara langsung pada harga bahan baku kedelai untuk tahu dan tempe di Indonesia,” ujar Syailendra.

Selanjutnya, Kemendag akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia baik ketika terjadi penurunan ataupun kenaikan harga. Hal ini guna memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar berada di tingkat yang wajar.

Syailendra mengimbau para importir yang memiliki stok kedelai untuk terus memasok kedelai secara rutin kepada seluruh pengrajin tahu dan tempe termasuk anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), baik di Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) Provinsi maupun di Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Kopti) Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.

“Kami berharap produksi tahu dan tempe dapat terus berjalan dan masyarakat masih tetap mendapatkan tahu dan tempe dengan harga terjangkau,” pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya