Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
DIREKTUR Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Sis Apik Wijayanto, menyebutkan mayoritas pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) belum menerima pembiayaan.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM jumlah UMKM di Tanah Air mencapai 64,2 juta dan 67 persen UMKM belum menerima pembiayaan. Padahal UMKM merupakan potensi yang sangat kuat menjaga potensi pertumbuhan perekonomian.
"Ini adalah salah satu potensi kolaborasi dengan lembaga keuangan. Sebanyak 67% ini adalah potensi yang akan kita garap bersama termasuk di perbankan. Ini adalah potensi bagi bank," kata Wijayanto dalam webinar Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui Peningkatan Daya Tahan UMKM: Mampukah Melewati Krisis? yang diadakan Infobank, Jumat (26/2).
Wijayanto mengharapkan kolaborasi ini diharapkan segera terwujud sehingga perlu dukungan dari asosiasi, BPR, dan pemerintah daerah.
Baca juga : The Indonesia 2021 Summit Bahas Peluang Kebangkitan Ekonomi
Peran UMKM sendiri memberikan kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) 60,34%; menyerap tenaga kerja hingga 67,02%; kontribusi ekspor 14,5%; dan menyediakan lapangan kerja hingga 99%.
Selain itu, Wijayanto menjelaskan total pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2020 mencapai 33,6% (yoy) dengan penyaluran Rp32,6 triliun dan pada 2021 diberikan target oleh pemerintah yakni Rp29 triliun.
"Yang membanggakan adalah kualitas KUR sangat baik karena pra NPL (non performing loan) sangat kecil yakni 1,3% dan NPL 0,2%. Selain itu, menambah debitur 76 ribu orang sehingga debitur di BNI berjumlah 317 ribu debitur," ujar Wijayanto. (OL-2)
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2025. Penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,97% secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.416,62 triliun.
PT Bank Danamon Indonesia membukukan total kredit dan trade finance konsolidasi sebesar Rp195,7 triliun di sepanjang semeseter pertama 2025.
Di tengah peningkatan penyaluran kredit, kualitas kredit tetap terjaga, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 2,22% dan NPL net sebesar 0,84%.
Teknologi membuka peluang efisiensi baru — mulai dari underwriting yang lebih cepat dan presisi, hingga klaim otomasi dan prediksi risiko berbasis perilaku.
Persetujuan telah diberikan untuk penerbitan kredit plastik untuk Inoctcle berdasarkan verifikasi daur ulang 84.000 metrik ton limbah plastik
Kejagung juga akan menelusuri aliran dana yang diajukan sebagai modal kerja, namun, diselewengkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved