Masih Pandemi, Siapkan Dana Darurat atau Ikut Tren Investasi?

Mediaindonesia.com
26/2/2021 17:00
Masih Pandemi, Siapkan Dana Darurat atau Ikut Tren Investasi?
(DOK KREDIVO)

SEMENJAK awal 2020, ada banyak tren yang bermunculan ketika pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia. Mulai dari bisnis ikan cupang, memelihara tanaman, bersepeda, dan yang masih menjadi tren saat ini adalah trading saham.

Namun, ada fenomena yang menarik tentang tren trading saham. Yaitu generasi milenial yang menggunakan utang untuk investasi.

Kasus yang terjadi justru ada orang yang meminjam dari aplikasi pinjaman uang online untuk kebutuhan trading saham. Tindakan tersebut jelas sangat berisiko tinggi karena ada tanggung jawab yang harus dipenuhi ketika investasi saham belum cuan.

Berkaca dari fenomena ini, memang wajib hukumnya untuk mendalami inklusi keuangan demi kebaikan kita di masa depan. Sebab, sepertinya ada pemahaman yang kurang tepat tentang investasi dan penggunaan utang untuk investasi. Ditambah lagi di masa pandemi seperti sekarang, sangat disarankan untuk mempunyai dana darurat.

Memang, investasi itu juga penting. Namun jika pertanyaannya, “mana yang diprioritaskan antara investasi atau dana darurat?” Yuk, kita simak saja penjelasan berikut ini secara singkat dan lugas.

Bedakan dana darurat dan investasi
Pertama, dana darurat adalah dana yang akan digunakan saat Anda dalam kondisi terdesak. Dana darurat itu ibarat ban serep yang harus selalu ada di dalam bagasi kendaraan dan dapat digunakan sewaktu-waktu ketika ada ban lain yang bocor atau rusak sehingga tidak bisa berfungsi secara normal.

Supaya kendaraan itu tetap bisa jalan sampai bisa menemukan bengkel atau tempat tambal ban, maka ban serep punya peran penting demi menyelamatkan kendaraan agar bisa tetap sampai tujuan.

Begitu juga dengan fungsi dana darurat dalam kehidupan. Ketika kita tidak memiliki pendapatan sama sekali atau terjadi hal yang tidak diinginkan yang mengakibatkan hilangnya pendapatan, dana darurat akan menyelamatkan Anda untuk tetap bertahan hidup sampai Anda mendapatkan pendapatan seperti semula.

Berbeda dengan investasi yang merupakan tabungan untuk kebutuhan jangka panjang atau punya tujuan untuk melipatgandakan uang yang sudah dimiliki. Contoh sederhana, jika sudah punya rencana sekolah tinggi, maka Anda perlu menabung.

Dengan cara menabung seperti biasa, mungkin jumlahnya tidak sebesar jika diinvestasikan. Dengan investasi, tabungan studi tersebut bisa berkembang berkali lipat sehingga diharapkan bisa melampaui target sesuai dengan jangka waktu yang sudah ditetapkan.

Mengapa penuhi dana darurat terlebih dahulu
Sebelum memiliki keinginan untuk melipatgandakan uang yang dimiliki, maka Anda harus siap dengan kondisi yang tidak bisa diprediksi di kemudian hari. Yaitu dengan memiliki dana darurat atau mengutamakan ban serep terlebih dahulu. Karena itu yang akan menjadi penyelamat di saat darurat atau ibaratnya saat salah satu ban yang utama bocor.

Sedangkan investasi bisa dilakukan ketika Anda memang punya uang lebih dan sudah memenuhi batas aman dana darurat yang dibutuhkan. Dana darurat yang dibutuhkan paling tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok bulanan dengan rentang waktu 6-12 bulan ke depan.

Jangan berutang untuk investasi
Jika Anda ingin berinvestasi, cara pandang yang salah adalah dengan menggunakan utang untuk investasi. Patut diingat bahwa investasi itu memiliki risiko, apalagi jika yang digunakan syarat dengan risiko yang besar.

Hukum ekonomi mengajarkan bahwa semakin tinggi keuntungan yang didapatkan maka semakin tinggi pula risiko yang akan dihadapi. Artinya ketika kita berinvestasi maka kita harus siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi termasuk kemungkinan paling pahit adalah bangkrut atau boncos.

Utang sebaiknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan produktif saja, seperti membeli laptop baru untuk menunjang pekerjaan, kebutuhan sehari-hari atau untuk keadaan darurat seperti membeli obat jika Anda atau keluarga Anda ada yang sakit atau biaya perawatan di rumah sakit.

Memilih lembaga keuangan untuk dijadikan andalan disaat darurat juga harus Anda perhatikan. Apalagi jika Anda berencana ingin mendapatkan pinjaman dari aplikasi pinjaman uang online, lebih baik pilih yang sudah tepercaya dan diawasi oleh OJK, contohnya Kredivo. Dengan bunga rendah, hanya 2,6% per bulan Anda bisa mendapatkan limit hingga Rp30 juta yang bisa Anda gunakan saat keadaan darurat dan bunganya tidak memberatkan.

Syarat pendaftaran juga cukup mudah, punya penghasilan tetap minimal Rp3 juta per bulan, berusia antara 18-60 tahun dan berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi, Cirebon, Balikpapan, Batam, Purwakarta, Padang, Pekanbaru, Manado, Samarinda, dan Kediri. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya