Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PT Surya Semesta Internusa Tbk melalui anak usahanya, PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta) selaku pengembang dan pengelola Subang Smartpolitan, telah menerima banyak pernyataan minat dari investor asing.
Tingginya pernyataan minat atas lahan industri di Subang Smartpolitan tersebut tidak lepas dari potensi dan nilai strategis kawasan Subang Smartpolitan.
“Hingga Januari 2021, kami menerima pernyataan minat dari setidaknya hampir 60 investor atas lahan Subang Smartpolitan. Didominasi oleh perusahaan asal Jepang, kemudian Tiongkok, Korea Selatan, Eropa dan juga Indonesia,” ungkap Sales Manager Suryacipta Binawati Dewi dalam keterangan resmi, Jumat (26/2).
Baca juga: Populasi UMKM Besar, Namun Kredit di Perbankan Baru 19%
Saat ini, total lahan Subang Smartpolitan yang diminati oleh investor sudah mencapai lebih dari 200 hektare. Investor tersebut berasal dari sektor otomotif, manufaktur, logistik, consumer goods, medical equipment, high precision industries, IT dan building material.
Bahkan pada November 2020, ada dua perusahaan yang bergerak di bidang otomotif dan logistik telah menandatangani MoU secara resmi atas lahan industri di Subang Smartpolitan. Meski ada pandemi covid-19, animo setelah groundbreaking sangat tinggi.
Tercatat sudah belasan perusahaan Indonesia dan asing telah melakukan kunjungan langsung ke Subang Smartpolitan. Beberapa perusahaan lain pun dijadwalkan untuk melakukan kunjungan dalam waktu dekat.
Sampai saat ini, proses negosiasi berjalan positif. Tidak hanya minat pada lahan industri, banyak inquiry juga datang untuk lahan komersial. "Saat ini, kami sedang dalam tahap finalisasi pembicaraan dengan rumah sakit yang cukup ternama di Jakarta," jelas Dewi.
Baca juga: Bahlil: Persaingan Investasi Jepang dan Korsel Ngeri-Ngeri Sedap
"Kami juga sedang berkomunikasi dengan customer yang berniat membangun hotel. Area smart core memang diperuntukkan untuk hotel, rumah sakit, komersil, sarana pendidikan dan hiburan,” imbuhnya.
“Menurut salah satu investor kami yang tidak mau disebutkan namanya, pertimbangan memilih Subang Smartpolitan adalah karena lokasinya yang sangat strategis. Di mana kami berada di jantung Rebana Metropolitan, yang hanya berjarak ±70Km ke Bandara Kertajati dan ±40Km ke Pelabuhan Patimban," urai Dewi.
Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa proyek Pelabuhan Patimban memiliki peran penting dan strategis. Baik dalam upaya meningkatkan perekonomian di Jawa Barat maupun ekonomi nasional.(RO/OL-11)
Investasi asing di sektor properti Bali menunjukkan lonjakan tajam sejak beberapa tahun terakhir. Data terbaru mencatat kenaikan minat investor mancanegara hingga 85%
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai pertumbuhan pembangunan pada sektor properti seperti perumahan dan hotel di DKI Jakarta dan Tangerang Raya berdampak bagi warga Jawa Barat.
Sepuluh developer ini mencatat kontribusi signifikan dengan total realisasi kredit mencapai Rp1,7 triliun, setara 50% dari total KPR Non Subsidi yang disalurkan BTN
Pembeli mendapatkan pendampingan menyeluruh mulai dari verifikasi dokumen, konsultasi perpajakan, hingga edukasi proses balik nama sertifikat di BPN.
HARGA jual dan penyewaan properti di Bali terus meningkat dari tahun ke tahun dengan proyeksi kenaikan dan imbal hasil sewa (rental yield) yang menjanjikan.
DI tengah pasar properti yang dibanjiri produk menengah-bawah, hanya segelintir pengembang yang berani masuk merambah segmen premium. Tentu mereka menyasar para investor kelas kakap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved