Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

SWF Merupakan Investasi Asing Langsung, Bukan Utang

Fetry Wuryasti
25/2/2021 16:38
SWF Merupakan Investasi Asing Langsung, Bukan Utang
Seorang warga mengunjungi Bendungan Tapin di Desa Pipitak Jaya, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis (18/2/)(Antara)

ANGGOTA Dewan Pengawas Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pembiayaan Indonesia (LPI) Darwin Cyril Noerhadi mengatakan Sovereign Wealth Fund (SWF) menjadi satu opsi pendanaan, membangun investasi di Indonesia dengan sumber dana yang bersifat modal, bukan utang.

"Sifat modal ini juga jangka panjang, bukan investasi portofolio, tetapi lebih kepada investasi asing langsung (foreign direct investment/FDA)," kata Cyril, dalam acara virtual Sovereign Wealth Fund (SWF), Strategi Pendanaan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan oleh Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Kamis (25/2).

Tentu struktur atau platform seperti ini perlu persiapan. Saat ini sudah ada dasar hukumnya yaitu UU Cipta Kerja yang berlaku sejak 2 November 2020. Lalu ditambah dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 dan 74 tahun 2020.

SWF diperlukan dengan harapan menjawab persoalan kebutuhan infrastruktur yang demikian besar. Sebagai negara yang berkembang, infrastuktur baik jalan tol, bandara, pelabuhan laut harus tetap dibangun dan kondisinya saat ini di Indonesia terdapat gap pendanaan.

Kemudian, investasi yang sifatnya langsung (FDI) praktis terpantau menurun sejak dua-tiga tahun terakhir. Ketiga, pembangunan infrastuktur dalam lima tahun terakhir dilakukan oleh BUMN karya-karya dengan batas neraca yang ada sudah lebih dari covenant atau kewajiban dalam kacamata perbankan.

"Solusinya diharapkan salah satu opsi pendanaan dengan adanya versi Indonesia dari SWF," kata Cyril.

Investasi diyakini menggerakkan pertumbuhan ekonomi, dan berlanjut menciptakan lapangan kerja. Setiap kenaikan investasi sebesar 1% akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,3%. Lalu setiap 0,3% pertumbuhan ekonomi, membuka penciptaan kesempatan kerja rata-rata sebesar 0,16%. Setiap 0,3% pertumbuhan ekonomi akan menyerap 33 ribu tenaga kerja.

"Dengan asumsi yang ada mengatakan bahwa bila ada investasi senilai US$2 miliar masuk Indonesia pada kuartal II-2021, akan memberikan pertumbuhan investasi sebesar 1,08% yoy, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 0,33%, serta menyerap 36 ribu tenaga kerja," kata Cyril. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya