Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Impor Indonesia Turun 6,49% jadi US$13,34 Miliar

M. Ilham Ramadhan Avisena
15/2/2021 13:52
Impor Indonesia Turun 6,49% jadi US$13,34 Miliar
Nilai impor(Ilustrasi)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia mencapai US$13,34 miliar pada Januari 2021. Angka itu lebih rendah 6,49% bila dibandingkan dengan Januari 2020 (year on year/yoy) yang sebesar US$14,27 miliar.

"Nilai impor Indonesia pada Januari 2021 ini masih mengalami kontraksi sebesar 6,49%, kalau dibandingkan dengan posisi Januari 2020," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Senin (15/2).

Penurunan terjadi lantaran impor Januari 2021 hanya US$1,55 miliar, 21,90% lebih rendah dari tahun sebelumnya yang sebesar US$1,99 miliar. Begitu pula impor non migas yang turun 4% dari US$12,28 miliar menjadi US$11,79 miliar di periode yang sama.

Suhariyanto mengatakan, penurunan impor terjadi di semua sektor berdasarkan penggunaannya. Tercatat, impor konsumsi turun 2,92% (yoy); bahan baku atau penolong turun 6,10% (yoy); dan barang modal turun 10,72% (yoy).

Impor barang konsumsi mengalami penurunan karena turunnya impor bawang putih dari Tiongkok, adanya penurunan impor daging beku dari India, serta menurunnya permintaan Indonesia terhadap anggur segar dari Negeri Tirai Bambu.

Baca juga : Kurs Rupiah Menguat Seiring Sentimen Positif Pasar

Kemudian penurunan impor bahan baku atau penolong terjadi lantaran turunnya permintaan Indonesia terhadap oil cake yang berasal dari soya bean yang didatangkan dari Argentina.

"Untuk barang modal, turun agak tajam. Itu karena berbagai jenis mesin sebagian besar dari Tiongkok dan ada juga yang berasal dari Italia mengalami penurunan. Itu yang menyebabkan impor pada Januari 2021 ini mengalami penurunan baik secara mtm maupun yoy," jelas Suhariyanto.

Dia menambahkan, struktur impor Indonesia pada Januari 2021 tidak berubah. Impor bahan baku atau penolong masih menjadi yang terbesar dilakukan di Tana Air, persentasenya mencapai 74,39%. Itu diikuti dengan impor barang modal sebesar 14,39% dan impor barang konsumsi 10,68%.

Kemudian pangsa impor non migas Indonesia juga tidak berubah. Impor terbesar diterima Indonesia dari Tiongkok yakni sebesar 35,18% dari total impor di Januari 2021. Kemudian diikuti dengan Jepang 7,35%; Korea Selatan 5,96%; Singapura 5,82%; dan Amerika Serikat 4,93%. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya