Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia mencapai US$13,34 miliar pada Januari 2021. Angka itu lebih rendah 6,49% bila dibandingkan dengan Januari 2020 (year on year/yoy) yang sebesar US$14,27 miliar.
"Nilai impor Indonesia pada Januari 2021 ini masih mengalami kontraksi sebesar 6,49%, kalau dibandingkan dengan posisi Januari 2020," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Senin (15/2).
Penurunan terjadi lantaran impor Januari 2021 hanya US$1,55 miliar, 21,90% lebih rendah dari tahun sebelumnya yang sebesar US$1,99 miliar. Begitu pula impor non migas yang turun 4% dari US$12,28 miliar menjadi US$11,79 miliar di periode yang sama.
Suhariyanto mengatakan, penurunan impor terjadi di semua sektor berdasarkan penggunaannya. Tercatat, impor konsumsi turun 2,92% (yoy); bahan baku atau penolong turun 6,10% (yoy); dan barang modal turun 10,72% (yoy).
Impor barang konsumsi mengalami penurunan karena turunnya impor bawang putih dari Tiongkok, adanya penurunan impor daging beku dari India, serta menurunnya permintaan Indonesia terhadap anggur segar dari Negeri Tirai Bambu.
Baca juga : Kurs Rupiah Menguat Seiring Sentimen Positif Pasar
Kemudian penurunan impor bahan baku atau penolong terjadi lantaran turunnya permintaan Indonesia terhadap oil cake yang berasal dari soya bean yang didatangkan dari Argentina.
"Untuk barang modal, turun agak tajam. Itu karena berbagai jenis mesin sebagian besar dari Tiongkok dan ada juga yang berasal dari Italia mengalami penurunan. Itu yang menyebabkan impor pada Januari 2021 ini mengalami penurunan baik secara mtm maupun yoy," jelas Suhariyanto.
Dia menambahkan, struktur impor Indonesia pada Januari 2021 tidak berubah. Impor bahan baku atau penolong masih menjadi yang terbesar dilakukan di Tana Air, persentasenya mencapai 74,39%. Itu diikuti dengan impor barang modal sebesar 14,39% dan impor barang konsumsi 10,68%.
Kemudian pangsa impor non migas Indonesia juga tidak berubah. Impor terbesar diterima Indonesia dari Tiongkok yakni sebesar 35,18% dari total impor di Januari 2021. Kemudian diikuti dengan Jepang 7,35%; Korea Selatan 5,96%; Singapura 5,82%; dan Amerika Serikat 4,93%. (OL-2)
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie mengingatkan Indonesia tengah menghadapi ancaman serius berupa tsunami barang impor.
Mendag Budi Santoso menyatakan belum melihat adanya indikasi kekhawatiran akan banjir impor pasca-pengaturan deregulasi dan relaksasi kebijakan impor
Ditjen Bea Cukai akan mengawal kelancaran proses bisnis dan logistik di pelabuhan agar tidak terjadi hambatan yang bisa menimbulkan kerugian bagi pelaku usaha maupun negara.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui produk inovasinya QLola by BRI menghadirkan fitur Digital Trade Finance yang memudahkan kegiatan transaksi perdagangan ekspor impor.
Lonjakan ini tidak lepas dari berbagai program promosi pariwisata yang terus digencarkan, termasuk kerja sama dengan pelaku industri dan pemerintah pusat.
DATA statistik bukan sekadar angka, melainkan narasi yang membentuk persepsi dan arah kebijakan.
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Peningkatan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2). Jumlah penduduk miskin Jakarta bertambah dan kondisi mereka semakin memburuk.
Kenaikan angka kemiskinan di Ibu Kota Jakarta pada Maret 2025 dipicu oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan garis kemiskinan dan ketidakstabilan harga kebutuhan pokok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved