Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KURS rupiah ditutup melemah 30 poin di level Rp14.080 per dolar Amerika Serikat (AS), atdari penutupan sebelumnya di level Rp14.045 per dolar AS.
Sedangkan untuk perdagangan Jumat (28/1) pagi, rupiah kemungkinan masih fluktuatif di rentang Rp14.050-14.110 per dolar AS.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 2%. Penyebab utama adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang masih diterapkan. Serta, berdampak pada pelambatan konsumsi masyarakat dan investasi yang stagnan.
Adapun Bank Dunia memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada pada 2021 bakal tumbuh 4,4%. Proyeksi itu direvisi turun sebesar 0,2 poin persentase dari ramalan sebelumnya.
Baca juga: Menkeu: SWF Instrumen untuk Percepat Pemulihan Ekonomi
Tidak hanya Bank Dunia, IMF pun merevisi turun proyeksi PDB Indonesia menjadi 4,8% pada 2021. Itu lebih rendah 1,3 poin persentase dibandingkan proyeksi Oktober tahun lalu.
"Penyebab utama adalah kasus covid-19 yang terus merebak. Meskipun pemerintah terus mengimbangi dengan vaksinasi secara berkala. Namun, belum bisa menahan laju penyebaran covid-19, bahkan sudah bermutasi," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, Kamis (28/1).
Saat ini, kasus positif covid-19 di Indonesia sudah lebih dari 1 juta orang. Pembatasan aktivitas sosial juga masih diperketat melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa dan Bali.
Menurutnya, sudah ada perbaikan pertumbuhan yang dipicu oleh beberapa aspek. Pertama, kebijakan stimulus fiskal yang bersifat front loading, khususnya vaksinasi dan bantuan sosial. Kedua, ekspor yang naik di tengah naiknya permintaan eksternal dan kenaikan harga komoditas.
Baca juga: Ini Strategi Pemerintah untuk Bangkitkan Ekonomi Nasional
Namun, masih akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2021. Perekonomian juga berpotensi terkontraksi. Akan tetapi, masih lebih baik dibandingkan dengan kuartal IV 2020.
"Informasi yang negatif dari data eksternal dan internal membuat arus modal asing kembali keluar pasar finansial dalam negeri. Sehingga berdampak terhadap pelemahan mata uang Garuda," pungka Ibrahim.
Indeks dolar kembali menguat pada level 90,75, setelah The Fed menyatakan kekhawatiran terhadap kecepatan pemulihan ekonomi AS dari dampak pandemi covid-19. Bank Sentral AS telah mengumumkan hasil rapat bulanan edisi Januari 2021, yang hasilnya sesuai ekspektasi pasar.(OL-11)
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Pada moda kereta api, diskon yang diberikan sebesar 30% untuk sebanyak 3.522.464 tempat duduk atau sebesar Rp300 miliar. Untuk angkutan udara PPN ditanggung pemerintah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved