Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PADA awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah karena tertekan kekhawatiran pasar terhadap penyebaran kasus covid-19.
Sekitar pukul 15.15 WIB, Senin (25/11), IHSG ditutup melemah 0,77% atau 48,56 poin ke level 6.258,57. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,37% atau 3,63 poin ke level 987,95.
"Secara garis besar, market sangat khawatir terhadap varian baru covid-19. Bahkan terdapat beberapa negara yang menerapkan kembali kebijakan lockdown," ungkap Analis Bina Artha Sekuritas Nafan Aji.
Baca juga: BEI Implementasikan IDX Industrial Classification
Adapun kebijakan pemerintah yang memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), lanjut dia, juga memberikan sentimen negatif bagi pasar.
Di sisi lain, kenaikan kasus covid-19 juga menjadi katalis negatif di pasar. Hingga Senin (25/11), jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia sudah mencapai 999 ribu orang, atau ada penambahan 9.994 orang.
Kemudian, jumlah pasien covid-19 yang dinyatakan sembuh tercatat 809 ribu orang, atau mengalami kenaikan 10.678 orang. Adapun kasus kematian akibat covid-19 bertambah 297 orang, sehingga totalnya menjadi 28 ribu orang.
Baca juga: Bahlil: Persaingan Investasi Jepang dan Korsel Ngeri-Ngeri Sedap
IHSG sempat dibuka menguat pada perdagangan Senin (25/1) ini. Namun, bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Secara sektoral, 7 sektor terkoreksi dengan sektor perindustrian paling dalam, yaitu minus 3,73%. Lalu diikuti sektor energi minus 2,19%, berikut sektor properti dan real estat minus 1,94%.
Sementara itu, 3 sektor mengalami peningkatan dengan sektor barang konsumen nonprimer paling tinggi, yaitu 3,91%. Kemudian diikuti sektor keuangan dan sektor teknologi masing-masing 3,17% dan 2,83%.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing, yang ditunjukkan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp172,52 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat 1.267.815 kali transaksi, dengan 16,68 miliar lembar saham yang diperdagangkan senilai Rp17,05 triliun.(OL-11)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Konflik Iran-Israel berpotensi membawa dampak langsung ke pasar keuangan global, termasuk ke pasar saham Indonesia. Kemarin IHSG terkoreksi 1,74%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
Pada pekan pertama Desember 2024, otoritas Jepang mencatat jumlah kasus influenza baru meningkat menjadi 44.673, meningkat sekitar 20.000 dibandingkan sepekan sebelumnya.
Pemerintah Jepang mewajibkan warganya memakai masker imbas melonjaknya kasus influenza dan Covid-19.
DI saat meningkatnya jumlah pasien Covid-19, persedian vaksin Covid-19 di sejumlah Puskesmas di Surabaya, Jawa Timur, kembali kekurangan vaksin.
SEBANYAK 135 kasus dari 380 kasus covid-19 nasional ditemukan di Provinsi DKI Jakarta pada Selasa, 14 Maret 2023. Angka itu setara dengan 35,5% atau sepertiga dari total kasus harian.
Kasus aktif covid-19 di Indonesia saat ini bertambah 8.981 sehingga total menjadi 52.555. pasien meninggal bertambah 17 kasus transmisi lokal
SEJAK Mei 2021, kasus Covid-19 di Kabupaten Sikka, NTT nihil, namun mulai Juni kasus Covid naik tajam seusai maraknya masyarakat menggelar pesta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved