Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jaga Produktivitas, Penyuluh Tetap Dampingi Petani Meski Pandemi

Mediaindonesia.com
21/1/2021 19:01
Jaga Produktivitas, Penyuluh Tetap Dampingi Petani Meski Pandemi
Di masa pandemi Covid-19 dan di tengah bencana, penyuluh diharapkan tetap bisa berperan mendampingi petani.(Ist/Kementan)

DI masa pandemi Covid-19 dan di tengah bencana yang menyerang beberapa wilayah di Indonesia, penyuluh diharapkan tetap bisa berperan mendampingi petani. Tujuannya untuk memastikan produksi pertanian tetap berjalan.

Agar petani bisa menerapkan Good Agriculture Practices (GAP), mengunakan pupuk berimbang serta mekanisasi pertanian dan pengendalian hama penyakit secara ramah lingkungan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan, dalam kondisi apa pun pertanian tidak boleh berhenti. Pertanian harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Salah satu tugas penyuluh adalah memastikan produksi tetap berlangsung. Sebagai garda terdepan dalam pertanian, penyuluh juga harus mendampingi petani agar produksi yang dihasilkan benar-benar berkualitas," tuturnya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi, mengingatkan bahwa sektor pertanian membutuhkan sosok penyuluh yang pintar, gesit dan cerdas karena problem pertanian makin kompleks. 

"Penyuluh itu sahabatnya petani. Penyuluh yang pintar akan mentransfer ilmu ke petani. Kalau petani pintar, berarti dia mampu meningkatkan produktivitasnya. Keberhasilan pertanian adalah meningkatkan produktivitas, yang bisa tercapai kalau penyuluhnya pintar," kata Dedi Nursyamsi. 

Menurutnya, Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah mengeluarkan aturan berupa surat edaran tentang strategi dalam pencegahan dan perlindungan dari Covid-19. 

"Antara lain berupa penyediaan pangan bagi 267 juta masyarakat Indonesia, percepatan tanam dan ekspor bagi komoditas strategis dalam mendukung keberlanjutan ekonomi, sosialisasi pencegahan berkembangnya virus corona bagi petugas lapangan dan petani, pembuatan dan pengembangan pasar tani di setiap provinsi dan optimalisasi pangan lokal dan pertanian masuk sekolah (PMS) serta pemanfaatan pekarangan lestari (P2L)," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, berbagai upaya dilakukan untuk ketersediaan pangan. Apalagi saat ini masyarakat harus tinggal di rumah untuk menekan pandemi virus Covid-10. 

Untuk menyediaakan pangan dan kebutuhan masyarakat, Kementan terus menggerakkan pemanfaatan pekarangan masyarakat dan dilakukan kegiatan serap gabah/beras petani untuk menjadi stock pangan ditingkat kabupaten. 

"Peran penyuluh juga dapat  mengedukasi masyarakat perkotaan untuk mulai mengisi waktu luang khususnya di tengah pandemi Covid-19 dengan bercocok tanam mengembangkan pertanian di perkotaan (urban farming)," jelas Dedi Nuryamsi lagi.

Walaupun penyuluhan pertanian memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan pertanian, bukan berarti dalam pelaksanaannya tidak ditemukan adanya kendala. 

Menurut Dedi Nursyamsi, permasalahan-permasalahan yang muncul diantaranya terkait dengan pembiayaan penyuluhan, ketersediaan sarana prasarana serta kelembagaan penyuluhan pertanian. 

Juga penyediaan biaya operasional, biaya untuk mengadakan pertemuan kelompok tani dan pertemuan penyuluhan yang menurutnya turut menjadi perhatian. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya