Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pasar Cermati Pembentukan SWF

Fetry Wuryasti
19/1/2021 11:35
Pasar Cermati Pembentukan SWF
Investor mencermati rencana pembentukan SWF(Antara/Dhemas Reviyanto)

INDEKS  Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (19/1) dibuka pada level 6.421,86 (+0,36%) dari penutupan kemarin di 6.398,83.

Namun kemudian IHSG langsung terkoreksi sempat menyentuh 6.288,79 (-1,72%) dan masih berusaha merangkak tertahan pada 6.312,67 (-1,2%). IHSG pada sesi 1 akhirnya ditutup meleman 37,46 poin atau 0,59% ke 6.352,38.

Kabar dari dalam negeri, Indonesia Investment Authority atau Sovereign Wealth Fund yang baru dibentuk pemerintah ditargetkan bisa menghimpun dana sebanyak US$20 miliar atau sekitar Rp280,64 triliun.

Presiden Joko Widodo mengatakan kehadiran lembaga pengelola investasi diharapkan bisa menangkap peluang investasi dan menjadi solusi bagi pembangunan jangka panjang.

Pemerintah akan menyetor modal awal sebesar Rp15 triliun dan pengalihan saham BUMN sebesar Rp50 triliun ke lembaga tersebut. SWF secara khusus diatur Undang-Undang 11/2020 tentang Cipta Kerja dalam bab investasi pemerintah pusat dan kemudahan proyek strategis nasional.

Lembaga ini akan diawasi Menteri BUMN, Menteri Keuangan, dan kalangan profesional. Dalam UU Cipta Kerja, modal awal Lembaga Pengelola Investasi ditetapkan paling sedikit Rp15 triliun.

Modal awal bisa berupa dana tunai dan barang milik negara. Selain itu, piutang negara pada badan usaha milik negara atau badan usaha perseroan terbatas juga bisa menjadi modal awal.

"Proses pembentukan SWF menjadi hal yang cukup diperhatikan oleh pelaku pasar. Hal ini seiring dengan potensi masuknya dana asing yang diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi di tahun 2021," kata Associate director of research and invesment Pilarmas Investasi Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Selasa (19/1).

Pembangunan infrastruktur dianggap dapat menjadi solusi terhadap pemerataan pembangunan yang dinilai dapat berdampak pada pemerataan ekonomi. Berjalannya proyek infrastruktur di tahun 2021 dinilai dapat menjadi penopang daya beli masyarakat yang melemah di tahun 2020. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya