Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ekonomi Kreatif Sumbang PDB hingga Rp1.100 T

Insi Nantika Jelita
18/1/2021 11:06
Ekonomi Kreatif Sumbang PDB hingga Rp1.100 T
Pengunjung mengabadikan pertunjukan video mapping di ruang seni digital di Mal Paris Van Java, Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/12/2020).(Antara)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menuturkan ekonomi kreatif mampu bertahan di tengah pandemi covid-19.

Hal ini, katanya, ditunjukkan dari data Focus Economy Outlook 2020 yang menyebut, ekonomi kreatif menyumbang sebesar Rp1.100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sepanjang 2020.

"Pariwisata dan performing art yang paling terdampak, namun ekonomi kreatif punya DNA survival yang luar biasa. Sumbangan ekonomi kreatif pada PDB Indonesia 2020 capai Rp1.100 triliun, data dari Focus Economy Outlook 2020," ujar Sandiaga dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Senin (18/1).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan selama pandemi covid-19, industri digital berkembang, khususnya digital startup dengan sejumlah produk kreatif di dalamnya.

Hingga kini, Sandiaga mengungkapkan ada sebanyak delapan juta usaha ekonomi kreatif di Indonesia. Bahkan, tambahnya, Indonesia didaulat sebagai negara terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam kontribusi ekonomi kreatif

"Jika melihat pada kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB, setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan. Sebagai urutan ketiga dunia, Indonesia memiliki potensi untuk terus meningkatkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian kita," papar Sandiaga.

Tidak hanya itu, politikus Partai Gerindra itu menjabarkan berdasarkan data, tiga dari 17 sub sektor ekonomi kreatif dibanggakannya menjadi penyumbang terbesar struktur PDB dan ekspor seperti fesyen, kuliner dan kriya.

Peringkat pertama, sebut Sandiaga, diduduki kuliner dengan perolehan terbesar, yakni sebesar 41%, sedangkan fesyen berkontribusi sebesar 17% dan kriya sebesar 14,9%.

Sementara itu, peringkat tiga teratas untuk produk wisata dan ekonomi kreatif yang sekarang menjadi primadona wisatawan antara lain, nature (wisata alam), active lifestyle (aktifitas keseharian) dan kuliner.

"Ini adalah sebuah peluang, meski pandemi ini berdampak, tapi karena terbatasnya mobilitas kita harus meningkatkan utilitas. Kita harus meningkatkan inovasi dan adaptasi kita," pungkas Sandiaga. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya