Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Vaksinasi Pemacu Perekonomian Indonesia

M Ilham Ramadhan Avisena
07/1/2021 02:40
Vaksinasi Pemacu Perekonomian Indonesia
Presiden Grup Bank Dunia, David Malpass.(AFP/NICHOLAS KAMM)

BANK Dunia tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini di level 4,4%. Proyeksi ini tidak berubah dari perkiraan sebelumnya yang diterbitkan September 2020.

Di dalam laporan bertajuk Global Economic Prospect yang dirilis Selasa (5/1) tersebut, Bank Dunia juga memprediksikan ekonomi Indonesia tahun depan tumbuh sebesar 4,8%.

“(Proyeksi) ini berdasarkan pada efektivitas peluncuran vaksin di awal triwulan pertama 2021, baik di negara besar, berkembang, maupun kecil,” tulis laporan tersebut.

Vaksinasi menjadi salah satu solusi yang menguatkan fondasi pemulihan ekonomi tidak saja di Indonesia, tetapi di seluruh negara. Dengan asumsi tersebut Bank Dunia memprediksi ekonomi global akan tumbuh sekitar 4% tahun ini. Adapun pertumbuhan ekonomi tahun ini di kawasan Asia Timur dan Pasifik diprediksikan sekitar 7,4%.

“Ekonomi global tampaknya telah memasuki pemulihan walau masih lemah. Para pembuat kebijakan menghadapi tantangan berat dalam menangani kesehatan masyarakat, manajemen utang, kebijakan anggaran, bank sentral, dan reformasi struktural. Mereka memastikan bahwa pemulihan global masih rapuh, tetapi dapat menjadi dasar untuk pertumbuhan yang kuat,” ujar Presiden Grup Bank Dunia David Malpass dari siaran pers, kemarin.

“Untuk mengatasi dampak pandemi dan melawan angin sakal investasi, perlu ada dorongan besar dalam perbaikan lingkungan bisnis, meningkatkan fleksibilitas tenaga kerja dan pasar produk serta memperkuat transparansi dan tata kelola,” lanjut Malpass.

Ekonom dari Center of Reforms on Economics (CoRE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menuturkan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan Bank Dunia itu bisa terjadi asalkan vaksinasi dilakukan tepat waktu dan efektif.

“Menurut kami, tahun ini perekonomian Indonesia tumbuh di rentang 3%-6% dengan asumsi vaksin dilakukan di awal tahun, tidak ada gelombang kedua pandemi serta peningkatan penanganan kesehatan. Vaksin tidak bisa bekerja sendirian. Di luar faktor vaksin harus ada kebijakan yang mendorong pertumbuhan sektor esensial seperti industri manufaktur dan UMKM. Ini juga menentukan bisa tidaknya pemerintah mencapai target pertumbuhan yang diproyeksikan Bank Dunia,” tandas Yusuf. (Mir/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya