Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pemerintah Raup Rp41 T dari SUN

M Ilham Ramadhan Avisena
06/1/2021 03:55
Pemerintah Raup Rp41 T dari SUN
Ilustrasi Nasabah melakukan pembelian Surat Utang Negara (SUN) ritel Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR008( ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/ama.)

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp41 triliun dari hasil lelang tujuh seri surat utang negara (SUN) di pasar perdana untuk awal tahun 2021 dengan penawaran masuk mencapai Rp97,16 triliun.

Ke-7 seri itu ialah SPN03210406 (new issuance), SPN12220106 (new issuance), FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0088 (new issuance), FR0083 (reopening) dan FR0089 (new issuance) melalui sistem lelang Bank Indonesia.

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan penawaran yang masuk terhadap lelang SUN perdana di 2021 ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan lelang pertama pada 2020.

"Dibandingkan dengan incoming bids pada lelang SUN pertama di tahun sebelumnya, terdapat kenaikan demand sebesar 19,2%," ujarnya melalui keterangan tertulis, kemarin.

Penawaran investor pada tujuh seri SUN itu, kata Deni, mencapai Rp97,2 triliun dengan bids to cover ratio 2,3 kali. Dari total penawaran itu, pemerintah menetapkan hanya Rp41 triliun yang dimenangkan dalam lelang.

Adapun fokus investor pada lelang kali ini ialah dua SUN seri benchmark baru dengan tenor 15 dan 30 tahun. Incoming bids untuk kedua seri tersebut mencapai 48,9% dari total. "Tenor 15 tahun merupakan seri yang paling diminati dengan permintaan yang masuk mencapai Rp31,4 triliun," terang Deni.

Selain itu, komposisi investor asing yang berpartisipasi pada lelang kali ini meningkat sebesar 11,5% dari total bids. Partisipasi asing tersebut naik signifikan apabila dibandingkan dengan komposisi asing pada lelang SUN terakhir di Desember 2020 yang mencapai 5,9%.

Setelah lelang SUN, pemerintah akan melakukan lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada pekan depan atau Selasa, (12/01). Seri SBSN yang akan dilelang ialah seri surat perbendaharaan negara-syariah (SPN-S) dan project based sukuk (PBS) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2021.

Menurut keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, kemarin, ada lima sukuk negara yang akan dilelang, yaitu SPN-S 13072021, PBS027, PBS017, PBS029, PBS004, dan PBS028. Pemerintah menargetkan dana yang terkumpul dari lelang kelima sukuk negara tersebut bisa mencapai Rp14 triliun.

 

Investor perempuan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan utang yang diperoleh untuk mendukung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) banyak diperoleh dari kalangan perempuan. Itu dibuktikan dengan jumlah perempuan yang berinvestasi dalam SUN.

Saat menjadi pembicara dalam Peringatan Hari Ibu 2020 bertajuk Perempuan Berdaya Indonesia Maju, Refleksi Akhir Tahun 2020 Menuju 2021: Quo Vadis Perempuan Indonesia secara virtual, Senin (4/1), Menkeu mengatakan jumlah investor perempuan dalam pembelian ORI017 mencapai 55,87% dan laki-laki 44,13%. Dari penjualan ORI017 yang dilakukan pada 2020, negara mendapatkan dana segar sebesar Rp18,34 triliun, Rp9,12 triliun di antaranya berasal dari investor perempuan.

Demikan halnya dengan pembelian ORI018. Jumlah investor perempuan menyentuh angka 57,82%, dan laki-laki hanya 42,18% dari total investor. Dalam penjualan SUN ini pemerintah mendapatkan dana Rp12,97 triliun dan Rp6,73 triliun di antaranya dibeli investor perempuan. (Ant/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya