Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
DIREKTUR Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan mengatakan program bussiness matching dapat mengoptimalkan potensi ekspor produk Indonesia di negara yang dituju. Sebab, program ini akan langsung mempertemukan produsen ekspor dengan pengusaha asing yang membutuhkan produk mereka.
Maka Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Findolainen Business Hub Ltd., untuk menghadirkan program Layanan Business Matching dengan pelaku usaha Finlandia.
Findolainen Business Hub Ltd merupakan badan pelaksana (company spotter/implementing agency) dari Finnpartnership yaitu sebuah program kemitraan bisnis di bawah Kementerian Luar Negeri Finlandia.
Program tersebut bertujuan memberikan dampak ekonomi melalui promosi perdagangan antara Finlandia dan negara berkembang.
"Melalui Layanan Business Matching ini, perusahaan dan para pelaku bisnis Indonesia dapat mencari mitra bisnis di Finlandia. Para pelaku usaha yang tertarik mengikuti kegiatan ini dapat mengirimkan formulir aplikasinya lengkap dengan salinan dokumen pendukung,” jelas Marolop, melalui rilis yang diterima, Kamis (24/12).
Jika memenuhi syarat, lanjut Marolop, maka perusahaan akan dimasukkan dalam basis data Matchmaking Service, Finnpartnership. Apabila kemudian terdapat mitra bisnis dari Finlandia yang berminat bekerja sama, selanjutnya akan diatur pertemuannya.
"Dalam sebulan, kuota perusahaan yang dapat difasilitasi melalui layanan ini sangat terbatas. Oleh karena itu, pemilihan perusahaan dilakukan dengan selektif,” tutur Marolop.
Baca juga : Manfaatkan Momentun untuk Pertumbuhan
Marolop menjelaskan, bagi Indonesia, pasar Finlandia memiliki potensi ekspor yang masih belum dioptimalkan (untapped export potential). Sebagai contoh, produk kopi.
Berdasarkan data International Trade Center (ITC), pada periode tahun 2015–2019, ekspor kopi Indonesia ke Finlandia baru sebesar US$ 764 ribu. Sedangkan potensi ekspor kopi Indonesia di pasar Finlandia mencapai US$ 17,6 juta di tahun 2024.
Sehingga potensi ekspor ke Finlandia bagi produk Indonesia masih terbuka lebar. Indonesia saat ini menempati peringkat ke-39 sebagai negara asal impor Finlandia. Lima produk ekspor utama Indonesia ke Finlandia yaitu produk karet, alas kaki, buah kaleng, perlengkapan meja dan dapur, serta mesin cetak, copy, dan faks.
"Nilai ekspor Indonesia ke Finlandia periode Januari-Oktober 2020 mencapai US$ 50,79 juta," kata Marolop.
Managing Director Findolainen Business Hub Ltd, Dea Viinikainen mengatakan, di pasar Finlandia, yang menjadi faktor utama konsumen membeli suatu produk adalah kualitasnya. Kepatuhan terhadap standar Eropa menjadi jaminan kualitas.
"Seperti negara-negara Eropa lainnya, Finlandia juga merupakan pasar yang menaruh perhatian tinggi terhadap kelestarian lingkungan. Produk yang sederhana, praktis dengan kemasan minimal, dan menghargai lingkungan (berkelanjutan) semakin banyak dikonsumsi oleh masyarakat," kata Viinikainen. (OL-7)
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk Indonesia ke Amerika Serikat.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Kadin Indonesia bahas skema re-export dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global lebih kompetitif.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved