Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BERBAGAI pihak meyakini bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh signifikan tahun depan setelah terpuruk di area negatif tahun ini.
Tantangannya ialah memanfaatkan momentum yang ada guna memacu pertumbuhan ekonomi 2021.
Hal itu mengemuka dalam Forum Diskusi Denpasar 12 dengan tema Indonesia economy outlook meramu jalan kebangkitan perekonomian bangsa 2021, kemarin.
Acara yang dibuka oleh Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menghadirkan Enggartiasto Lukita (Menteri Perdagangan RI periode 2016-2019), Purbaya Yudhi Sadewa (Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Prof Bustanul Arifin (Professorial Fellow at the International Center for Applied Finance and Economics of Bogor Agricultural University (InterCAFE-IPB). Pun tampil sebagai pemateri Shinta Witoyo Dhanuwardoyo (CEO/Founder Bubu.com & Angel Investor), Doni Kris Puriyono (Presiden Komunitas Tangan di Atas (TDA), dan Shanti Shamdasani (CEO S ASEAN International Advocacy & Consultancy (SAIAC).
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, berpendapat stimulus fiskal yang diberikan pemerintah di masa pandemi cukup membantu Indonesia dari kontraksi perekonomian yang berlebihan.
Purbaya yakin sistem perekonomian kita masih memiliki ruang untuk tumbuh tahun depan dan bisa diupayakan memanfaatkan kekuatan sendiri dengan mendorong potensi perekonomian domestik.
Guru Besar Universitas Lampung Bustanul Arifin mengungkapkan sejumlah indikasi perekonomian domestik, seperti pengeluaran masyarakat mulai naik, sektor retail, dan restoran terlihat tumbuh.
Meski belum pulih, jelas Bustanul, momentum kenaikan aktivitas ekonomi saat ini harus dipertahankan untuk terus mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Bustanul memperkirakan, pada semester dua tahun depan mulai terlihat pertumbuhan ekonomi nasional seiring dengan membaiknya aktivitas sejumlah sektor ekonomi.
Perubahan kebiasaan
Sambil menunggu pengaplikasian vaksin covid-19, Rerie, sapaan akrab Lestari, mengatakan berbagai pandangan para pakar di sejumlah bidang bisa memberi gambaran bagi para pelaku ekonomi untuk mengambil langkah di tahun depan.
Legislator Partai NasDem itu berharap para pelaku ekonomi bisa meningkatkan kinerjanya dengan baik seiring dengan antisipasi yang baik terhadap kondisi ekonomi tahun depan.
Menteri Perdagangan RI periode 2016-2019, Enggartiasto Lukita, berpendapat, dalam menilai kondisi perekonomian tahun depan, kita harus juga memperhitungkan faktor perubahan kebiasaan masyarakat.
“Jangan berharap perubahan dapat berlangsung dengan cepat. Kehadiran vaksin covid-19 tidak cukup cepat untuk memengaruhi pertumbuhan ekonomi,” jelas Enggartiasto.
Sekretaris Umum Komunitas Tangan di Atas (TDA), Wisnu Dewobroto, berpendapat usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) masih bisa diandalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan.
Harapan ekonomi akan tumbuh lebih baik juga muncul seiring dengan pelaksanaan reshuffle kabinet. “Ini akan menjadi energi baru untuk pemerintahan Pak Jokowi di periode kedua, kondisi sekarang butuh energi anak muda,” kata Ketua Umum HIPMI Mardani H Maming. (Try/Ins/E-1)
Sejumlah riset tentang otak menunjukkan bahwa fondasi penting dalam kehidupan manusia bukan lagi berada di usia sekolah dasar.
Program ini merupakan bagian dari stimulus yang diberikan KAI untuk mendukung pergerakan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor transportasi.
CoRE mengatakan bahwa dampak dari paket-paket stimulus yang akan diberikan pemerintah untuk mendongkrak daya beli baru akan terlihat di kuartal III tahun ini.
PMI Manufaktur Indonesia Kontraksi, Pemerintah Didorong Fokus pada Stimulus Jangka Pendek
Pemerintah harus memperhatikan implikasi-implikasi dari adanya kebijakan ini tak hanya dari sisi positif dan negatifnya, termasuk juga efek-efek domino yang mungkin akan terjadi.
Stimulus itu diberikan sekaligus untuk melengkapi berbagai stimulus fiskal yang saat ini sedang berjalan dalam bentuk bantuan sosial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved