Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Mendag Baru Harus Tingkatkan Kualitas Perdagangan RI

Insi Nantika Jelita
22/12/2020 19:27
Mendag Baru Harus Tingkatkan Kualitas Perdagangan RI
Aktivitas ekspor-impor di Pelabuhan Tanjung Priok(Antara/M.Risyal Hidayat)

EKONOM Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara berharap dengan pergantian menteri perdagangan dapat meningkatkan perdagangan RI di mata global.

Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) Muhammad Lutfi ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi menteri perdagangan yang baru, menggantikan Agus Suparmanto.

"Ini kan yang paling utama ialah membuka porsi produk indonesia secara global lebih luas. Perlu market intelligence yang baik agar bisa melihat peluang kerja sama dagang. Perdagangan kita harus makin berkualitas," ujar Bhima kepada Media Indonesia, Selasa (22/12).

Selain itu Bhima menuturkan, peran Mendag sendiri juga harus bisa memenuhin kebutuhan riil pasar yang ada di luar negeri. Hal itu memerlukan jaringan yang kuat dengan menggandeng banyak pihak.

"Harus lihat negara mana saja yang membutuhkan produk unggulan indonesia. Nah itu kementerian perdagangan bisa kerja sam dengan atase perdagangan di negara penempatan. Kerja sama dengan investor atau lembaga dunia," kata Lutfi.

Baca juga : Bappenas Prediksi Investasi Indonesia 2021 Tumbuh 6,4%

Bhima juga menyebut, faktor terpilihnya presiden Amerika Serikat, Joe Biden diperkirakan menurunkan tensi perang dagang dan hambatan perdagangan selama ini. Hal ini menjadi peluang Indonesia agar menyeimbangkan kekuatan pasar di Asia.

"Tentunya juga harus menyesuaikan kebijakan multilateral pascaterpilih Joe Biden ini. Bagaimana indonesia bisa menyeimbangkan antara perjanjian dagang RCEP dengan perjanjian dagang lain yang dimotori AS. Lalu bagaimana meningkatkan nilai ekspor," terang Bhima.

Sebelumnya, dalam keterangan resmi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia pada November lalu menyebut, harga beberapa komoditas andalan ekspor RI bakal meningkat akibat pemulihan sebagian negara mitra dagang.

Ekspor ke ASEAN dan Amerika Serikat naik masing- masing sebesar 8,6% dan 4,9%. Pada kuartal III 2020, ekspor non-migas ke Tiongkok naik 7,9%.

CORE juga melihat penurunan impor paling tajam terjadi pada impor bahan baku sebesar 19,7% dan barang modal 20,3%. Di 2021, ekspor diproyeksi tumbuh lebih tinggi, sejalan dengan pemulihan ekonomi global, termasuk negara- negara mitra dagang Indonesia. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya