Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
KEMENTERIAN Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas optimistis investasi di Indonesia akan pulih pada 2021. Tak tanggung-tanggung, Bappenas memprakirakan investasi akan mencapai 6,4% setelah cukup terdampak akibat pandemi covid-19 di tahun ini.
"Kami yakin bahwa pada 2021, investasi Indonesia akan mengalami pemulihan dengan pertumbuhan investasi sebesar 6,4%. Sehingga, investasi terhadap perekonomian Indoesia akan memberikan kontribusi 31,5%," ungkap Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia A Widyasanti dalam acara Outlook Pembangunan 2021 secara virtual, Selasa (22/12).
Lebih lanjut, berdasarkan data Bappenas, realisasi investasi pada 2021 ditargetkan mencapai Rp858,5 triliun, lebih tinggi dibandingkan target realisasi 2020 yang mencapai Rp817,2 triliun.
Winny juga berharap, peranan dari investasi domestik akan terus meningkat degan nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dari sektor industri pengolahan akan mencapai sektiar Rp270 triliun.
Selain itu, Kontribusi PMDN terhadap total realisasi PMA dan PMDN pada 2021 juga ditargetkan mencapai 49,7%, meningkat dibandingkan target 2020 sebesar 47,4%.
"Tentunya ini akan sangat didukung oleh adanya implementasi dari Undang-Undang Cipta Kerja serta iklim ketenagakerjaan yang lebih kondusif terhadap investor," tuturnya.
Baca juga: Ruko Tiga Lantai Rp1,7 Miliar di BSD City Sasar Pebisnis Mula
Perbaikan iklim usaha untuk investasi yang mendukung sektor prioritas nasional menjadi faktor yang utama dalam pemulihan ekonomi pada 2021. Kepastian hukum berusaha dan investasi diharapkan tercipta seiring implementasi UU Cipta Kerja.
Sementara itu, diharapkan pula adanya iklim ketenagakerjaan yang mendukung iklim investasi. Kemudahan usaha dan investasi juga diwujudkan melalui pelayanan perizinan investasi dengan Online Single Submission (OSS), insentif fiskal dan non fiskal untuk investasi teknologi menengah dan tinggi, dan fasilitasi permasalahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan masalah lainnya.
Winny menambahkan, untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi 5% pada 2021 mendatang, dibutuhkan investasi sekitar Rp5.800 triliun hingga Rp5.900 triliun. Mengingat dana pemerintah dan BUMN terbatas, peran swasta menjadi krusial.
Pada 2021, dana pemerintah diproyeksikan akan berkontribusi sekitar 5% - 7,1% dalam investasi, belanja modal BUMN 4,9% -8,1% dan masyarakat atau swasta mencapai 84,7% - 90,1%
"Catatan kami bahwa untuk kebutuhan investasi ini sebagian besar akan dikontribusikan oleh sektor swasta. Dengan demikian sektor swasta memiliki peranan yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian kita di 2021," pungkas Winny. (OL-4)
PEMENUHAN kebutuhan esensial anak usia dini harus terus dimaksimalkan. Kebutuhan esensial anak usia dini yakni meliputi asupan gizi, pendidikan, dan pola asuh yang tepat.
Fase ini meletakkan fondasi yang kokoh bagi kesehatan, kemampuan belajar, kesejahteraan secara keseluruhan, bahkan potensi penghasilan mereka di masa depan.
Di tengah pengalaman multisensori tersebut, KAPPI menghadirkan 3 jenis kopi unggulan yakni Kopi Mandheling dari Sumatra Utara, Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan dan Kopi Bali Kintamani.
Penanganan bencana tidak bisa diselesaikan dengan cara yang sama antara korban laki-laki, perempuan dan disabilitas.
Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan penambahan anggaran pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal membuat perekonomian Indonesia tumbuh tinggi.
Program MBG akan berdampak besar pada pembentukan pola kebiasaan makan masyarakat hingga akhirnya bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved