Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 6.113,38 (-0,08%). Pergerakan didorong oleh infrastruktur dan industri dasar.
IHSG ditutup melemah diakibatkan aksi profit taking setelah menguat signifikan pada perdagangan sebelumnya. Sejumlah emiten sektor konstruksi tampak melejit, seiring dengan ditekennya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2020 tentang Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) oleh Presiden Joko Widodo.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengatakan sejak digabungkan rencana pembentukan SWF, komitmen pemerintah memang untuk meningkatkan kinerja portofolio investasi pada SWF tersebut. Pembangunan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah.
Itu mendorong potensinya sangat kuat selain menghubungkan antarwilayah juga turunannya akan menghidupkan perekonomian. Dengan demikian pintu investasi untuk pembiayaan sektor konstruksi dibuka selebarnya.
"Darat, udara, laut, maupun digital. Pemberitaan mengenai lembaga SWF memang sangat masif. Ini mendorong kenaikan signifikan harga saham di sektor konstruksi. Jadi wajar saja euforia pasar tercipta," kata Nafan saat dihubungi, Kamis (17/12).
Saham-saham yang bersukacita atas terbentuknya lembaga pengelola investasi ini antara lain Waskita Karya (WSKT) yang naik 20,25% di level 1.455, Adhi Karya (ADHI) naik 14,73%, Waskita Beton (WSBP) naik 10,57% ke level 272, PT PP (PTPP) naik 8,6% ke level 1.705, dan Wijaya Karya naik 7,76% ke level 1.945.
Efuoria itu hadir meskipun fokus dari LPI belum pada pembiayaan perusahaan tertentu. Perusahaan-perusahaan, kata Nafan, tentu menunggu skema yang lebih jelas dari kerja LPI ini.
Terlebih di saat pandemi, tidak sedikit pembangunan infrastruktur yang mengalami mundur dari target waktu penyelesaian. Di sisi lain dengan vaksin gratis, ini akan menjadi fokus APBN pemerintah.
Keberadaan SWF/LPI dapat mengakselerasi penyelesaian proyek-proyek infrastruktur dan memulihkan cashflow kinerja dari perusahaan konstruksi. Ini karena akan masuk pendanaan dari investor-investor yang mau fokus terhadap sektor infrastruktur.
"Apalagi jika investor asing melihat pengelolaan dari LPI ini tepat sasaran. Pemerintah juga bisa fokus dengan APBN untuk kesejahteraan sosial dan masyarakat bisa fokus untuk kegiatan konsumsi," kata Nafan. (OL-14)
PT Ajaib Sekuritas Asia menunjuk kantor hukum Hotman Paris & Partners untuk mewakili perusahaan dalam merespons polemik seputar dugaan transaksi tidak sah senilai Rp1,8 miliar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
DALAM lanskap industri konstruksi yang semakin kompetitif, kesadaran industri properti untuk mengutamakan kualitas, keamanan harus terus ditingkatkan.
KEBIJAKAN Efisiensi anggaran memberikan dampak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor jasa konstruksi di Indonesia.
Perusahaannya banyak membangun gedung-gedung di Singapura, Malaysia, hingga negara Asia Tenggara lainnya. Istimewanya pengerjaanya selalu melibatkan material berbahan limbah tambang.
PT PP (persero) Tbk (PTPP) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menyelenggarakan kegiatan Senyum Peduli Pejuang Kanker (suPPer) di RS Kanker Dharmais.
MAPEI meluncurkan produk Mapelastic Zero di Indonesia pada awal Januari 2025 yang menawarkan solusi waterproofing yang efisien dan ramah lingkungan dengan sertifikasi EPD
Perusahaan memperkirakan akan mendapatkan laba bersih di kisaran Rp35 miliar hingga Rp75 miliar pada tahun depan, itu meningkat di kisaran 30% hingga 50% dari tahun ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved