IHSG Turun, Emiten Sektor Konstruksi Melejit

Fetry Wuryasti
17/12/2020 19:59
IHSG Turun, Emiten Sektor Konstruksi Melejit
.(ANTARA/Dhemas Reviyanto)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 6.113,38 (-0,08%). Pergerakan didorong oleh infrastruktur dan industri dasar.

IHSG ditutup melemah diakibatkan aksi profit taking setelah menguat signifikan pada perdagangan sebelumnya. Sejumlah emiten sektor konstruksi tampak melejit, seiring dengan ditekennya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2020 tentang Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) oleh Presiden Joko Widodo.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengatakan sejak digabungkan rencana pembentukan SWF, komitmen pemerintah memang untuk meningkatkan kinerja portofolio investasi pada SWF tersebut. Pembangunan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah.

Itu mendorong potensinya sangat kuat selain menghubungkan antarwilayah juga turunannya akan menghidupkan perekonomian. Dengan demikian pintu investasi untuk pembiayaan sektor konstruksi dibuka selebarnya.

"Darat, udara, laut, maupun digital. Pemberitaan mengenai lembaga SWF memang sangat masif. Ini mendorong kenaikan signifikan harga saham di sektor konstruksi. Jadi wajar saja euforia pasar tercipta," kata Nafan saat dihubungi, Kamis (17/12).

Saham-saham yang bersukacita atas terbentuknya lembaga pengelola investasi ini antara lain Waskita Karya (WSKT) yang naik 20,25% di level 1.455, Adhi Karya (ADHI) naik 14,73%, Waskita Beton (WSBP) naik 10,57% ke level 272, PT PP (PTPP) naik 8,6% ke level 1.705, dan Wijaya Karya naik 7,76% ke level 1.945.

Efuoria itu hadir meskipun fokus dari LPI belum pada pembiayaan perusahaan tertentu. Perusahaan-perusahaan, kata Nafan, tentu menunggu skema yang lebih jelas dari kerja LPI ini.

Terlebih di saat pandemi, tidak sedikit pembangunan infrastruktur yang mengalami mundur dari target waktu penyelesaian. Di sisi lain dengan vaksin gratis, ini akan menjadi fokus APBN pemerintah.

Keberadaan SWF/LPI dapat mengakselerasi penyelesaian proyek-proyek infrastruktur dan memulihkan cashflow kinerja dari perusahaan konstruksi. Ini karena akan masuk pendanaan dari investor-investor yang mau fokus terhadap sektor infrastruktur.

"Apalagi jika investor asing melihat pengelolaan dari LPI ini tepat sasaran. Pemerintah juga bisa fokus dengan APBN untuk kesejahteraan sosial dan masyarakat bisa fokus untuk kegiatan konsumsi," kata Nafan. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya