Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
SEPANJANG 2020 dinilai sebagai tahun kebangkitan investor ritel domestik di pasar modal Indonesia. Hal itu diungkapkan Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi.
Di tengah pandemi covid-19, BEI bersama stakeholders mampu mencatatkan berbagai pencapaian dan beberapa rekor positif dari sisi pengembangan pasar modal. Khususnya pada aspek investor ritel domestik.
"Rekor yang berhasil diraih pada 2020 tidak terlepas dari keterlibatan seluruh stakeholders pasar modal. Tanpa bantuan dan kerja sama dari semua pihak, mustahil rekor tersebut dapat diraih,” ujar Hasan dalam diskusi virtual, Senin (14/12).
Baca juga: BEI: 53 Perusahaan Belum Sampaikan Laporan Keuangan Kuartal III
Rekor pertama ialah penambahan investor atau SID baru pasar modal, seperti saham dan obligasi, yang tumbuh 48,82% menjadi 3.697.284 SID per 10 Desember 2020.
Dari sisi pertumbuhan SID baru saham, yakni 488.088 SID. Jumlahnya naik 93,4% dari total pertumbuhan SID baru saham tahun lalu sebesar 252.370 SID. Saat ini, jumlah investor saham per 10 Desember 2020 sebanyak 1.592.698 SID. Itu setara dengan 44,19% dari jumlah investor saham di pasar modal Indonesia.
Rekor kedua, yakni momentum dominasi kepemilikan investor domestik. Dari Rp3.491 triliun jumlah kepemilikan saham yang tercatat di BEI, sebanyak 50,44% merupakan milik investor ritel domestik. Sementara itu, 49,56% dimiliki investor asing.
Ketiga, yakni momentum dominasi investor ritel domestik atas rata-rata nilai transaksi harian bursa. Data rata-rata nilai transaksi harian secara tahunan, yakni Januari-November 2020 dengan jumlah Rp8,42 triliun, sebanyak 45,9% dikontribusikan aktivitas transaksi investor ritel.
Baca juga: Marak Investasi Tiongkok di RI, BKPM: Mereka Berani
Dilanjutkan dengan rekor frekuensi rata-rata transaksi. Pada 2020 meningkat 31,985 menjadi 619.000 kali transaksi. Adapun pada 2019 tercatat 469.000 kali transaksi.
Kemudian, dari sisi bulanan, rata-rata frekuensi transaksi per bulan tertinggi pada November 2020 dengan kenaikan 44% menjadi 984.000 kali transaksi. Capaian itu tertinggi sepanjang sejarah pasar modal.
Adapun rekor kelima adalah aktivitas investor ritel domestik dari sisi harian dan bulanan. Rata-rata investor aktif per hari pada 2020 meningkat 56% menjadi 85.079. Sedangkan dari rata-rata investor aktif per bulan di sepanjang 2020 meningkat 45% menjadi 270.975 SID.(OL-11)
Kawasan Canggu kian dilirik investor dunia sebagai aset investasi potensial, tak hanya untuk masa kini tetapi juga jangka panjang.
Pemerintah Indonesia terus berupaya menggaet investor asal Korea Selatan. Langkah teranyar dilakukan melalui penyelenggaraan Gwangyang Business Forum 2025.
OJK mencatat, per 31 Juli 2025, IHSG menguat ke level 7.484, membukukan kenaikan 5,71% ytd.
Tokenize Indonesia, sebuah inisiatif akselerator yang diinisiasi BRI Ventures, Saison Capital, dan Coinvestasi, secara resmi menggelar rangkaian workshop.
PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia, sebuah perusahaan manajemen investasi, secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Standard Chartered Indonesia.
MAYORITAS investor pemula merasa kebingungan saat memulai saham apa yang dipilih, kapan membeli, bagaimana mengelola risiko, dan siapa yang bisa dipercaya untuk bertanya.
PT BNI Sekuritas mengumumkan pencetakan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai Perusahaan Sekuritas yang Melakukan Perdagangan Langsung Saham dengan Nasabah Terbanyak.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
Platform AKSes.KSEI memungkinkan investor untuk melihat kepemilikan investasi pasar modal.
Keterlibatan sektor properti nasional di pasar modal dinilai masih sangat rendah. Dari sekitar 500 anggota Realestat Indonesia (REI) DPD DKI Jakarta, hanya sekitar 1% yang IPO.
OJK mencatat, per 31 Juli 2025, IHSG menguat ke level 7.484, membukukan kenaikan 5,71% ytd.
YAYASAN Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) memilih 17 perusahaan sebagai pemenang KEHATI ESG Award 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved