Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

UMKM Harus Memanfaatkan Sarana Pemasaran Digital

Agus Utantoro
13/12/2020 09:22
UMKM Harus Memanfaatkan Sarana Pemasaran Digital
Perajin memotret sandal buatannya untuk selanjutnya diunggah ke pasar digital di sentra kerajinan sandal di Singosari, Malang, Jawa Timur.(ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

KETUA Umum Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Daerah Istimewa Yogyakarta GKR Mamgkubumi meminta kalangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) segera memanfaatkan sarana pemasaran digital dan terus melakukan inovasi serta peningkatan kualitas produk.

Dalam diskusi virtual, Sabtu (12/12), GKR Mangkubumi mengemukakan lebih lanjut, sekarang ini semua sudah memanfaatkan basis digital, sehingga kalangan UMKM pun harus dapat bersaing melalui basis itu.

Diskusi virtual itu mengambil tema "Kolaborasi Membangun Ekosistem Bisnis Digital DI Yogyakarta",

Baca juga: Pemerintah Targetkan 30 Juta UMKM Masuk Platform Digital 2021

Putri Sri Sultan Hamengku Buwono X itu menjelaskan, untuk menjaga daya saing produk para pelaku pemasaran digital, mereka, misalnya, dapat mengandalkan potensi atau ciri khas yang dimiliki daerah masing-masing.

Dikatakannya, produk yang berciri lokal, akan menjadi sumber kekuatan UMKM dalam wahana pemasaran digital yang tanpa batas.

"Pasti itu (menjadi kekuatan), karena potensi masing-masing kecamatan tentu berbeda-beda. Nah dengan adanya kelokalan itu maka menjadi sumber kekuatan UMKM," jelasnya.

Diakuinya, pemasaran secara digital merupakan keniscayaan pada masa pandemik covid-19 yang harus digeluti seluruh pelaku UMKM.

Gusti Kangjeng Ratu (GKR) Mangkubumi mengemukakan juga, sekarang ini, mengharuskan semua orang berubah.

"Kita tidak bisa lagi mengandalkan pameran  atau bazar lagi seperti dulu. Kelahiran ekosistem yang baru ini marilah kita kawal, saling bantu dan mendukung demi kebangkitan ekonomi DIY," katanya.

Pendiri JogjaKita Ibnu Sunanto mengatakan, pada era digital seperti saat ini, merupakan kesempatan membangun ekosistem bisnis digital yang kuat.

Ibnu mengatakan digital sudah menjadi pilihan utama para pelaku ekonomi di masa pandemi untuk bertahan dengan membentuk berbagai ekosistem ekonomi bisnis digital.

"Aplikasi Jogjakita diharapkan menjadi wadah membangitkan perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta," katanya.

Dikatakannya, ekosistem digital dapat menjadi 'hub' atau kait hubung paling utama untuk menghubungkan berbagai entitas bisnis menjadi sebuah kesatuan layanan.

Ia menjelaskan platform digital JogjaKita yang ia dirikan, diharapkan akan membentuk ekosistem bisnis digital di Yogyakarta yang memadukan berbagai entitas mulai layanan belanja, layanan kuliner, layanan kurir, transportasi daring, hingga layanan tiketing.

"Ini bukan sekadar aplikasi namun semangat masyarakat DIY dalam membangun ekosistem bisnis sendiri," ujarnya.

Berbeda dengan ekosistem bisnis digital yang sudah ada, ujar Ibnu, kebersamaan dan semangat gotong royong warga DIY menjadi modal utama dalam pengembangan aplikasi yang sudah bisa diunduh ini.

Selain itu, kekhasan atau nilai lokalitas berbagai produk dan layanan turut menjadi modal berharga.

Saat ini, selain berbagai produk kerajinan maupun industri masyarakat DIY, Jogjakita juga menawarkan berbagai produk kuliner, layanan antar orang dan barang, reservasi akomodasi pelayanan bagi wisatawan, pembayaran nontunai, dan informasi mengenai event yang akan berlangsung. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya